Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Legislator Ungkap Perjalanan Ekonomi RI Melewati 10 Tantangan di 2024



loading…

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah mengidentifikasi ada sepuluh tantangan yang mendera perekonomian nasional di sepanjang tahun 2024. Foto/Ilustrasi

JAKARTA – Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah mengidentifikasi ada sepuluh tantangan yang mendera perekonomian nasional di sepanjang tahun 2024. Namun menurutnya Indonesia mampu melewati berbagai gejolak dan tantangan ekonomi khususnya pada tahun lalu.

Meski begitu, Najib mengingatkan agar pemerintah senantiasa menjadikan tantangan tahun lalu sebagai bahan evaluasi dalam menatap masa depan yang lebih baik.

“Pertama, pandemi Covid-19 meninggalkan jejak cukup dalam ekonomi domestik dan global, beberapa menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Perekonomian domestik masih menunjukkan upaya recovery terutama di sektor riil, UMKM perdagangan, retail, dan sektor-sektor di luar tambang,” jelas anggota Komisi XI DPR RI itu dalam keterangannya, Rabu (1/1/2025).

Legislator yang juga ketua DPP PAN ini melanjutkan, catatan kedua adalah inflasi. Menurutnya, inflasi relatif terkendali selama kurun waktu 2024. “Namun demikian dampak konflik global banyak menekan pasokan pangan,” katanya.

Ketiga, stabilitas nilai tukar rupiah banyak dipengaruhi barang impor, fluktuasi global, dan kebijakan Amerika Serikat. Keempat, tambang dan batu bara menjadi primadona pendapatan negara.

Dari empat catatan awal tersebut, Najib menambahkan, beberapa poin lainnya yang mesti menjadi perhatian pemerintah ke depan. Hal itu, kata dia, diperlukan agar roda perekonomian berjalan dengan baik dan target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

“Kelima, neraca transaksi berjalan perlu dukungan penuh dengan cara memperkuat basis ekspor produk yang memiliki nilai,” ujarnya.

Keenam, infrastruktur digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih belum optimal dan cenderung tidak memiliki arah yang jelas. Ketujuh, keseimbangan fiskal menjadi perhatian publik. “Penggunaan pembiayaan melalui utang menjadi sorotan banyak pihak.”

Selain itu, Najib juga mendorong agar pemerintah memberikan berbagai stimulus dan kemudahan bagi para investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab, menurutnya, berkaca pada data yang ada bahwa sektor investasi asing di Indonesia justru menurun sejak kuartal 2 tahun 2024.

Najib juga meminta agar pemerintah mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan ke depannya bagi generasi muda. Dia mendukung penuh fokus pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menitikberatkan sektor pangan dan energi.

“Kesepuluh, ketahanan pangan dan energi menjadi perhatian awal pemerintah Prabowo,” pungkas Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II ini.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *