Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lebih dari 50 Negara Singkirkan Dolar AS, Pilih Yuan, Rupee, dan Rubel



loading…

Lebih dari 50 negara kini meninggalkan dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional dan beralih menggunakan tiga mata uang lokal. FOTO/Watcher Guru

JAKARTA – Lebih dari 50 negara kini meninggalkan dominasi dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan internasional dan beralih menggunakan tiga mata uang lokal seperti yuan China, rupee India, dan rubel Rusia. Langkah ini mencerminkan percepatan tren dedolarisasi yang digerakkan oleh kerja sama ekonomi negara-negara BRICS.

Perdagangan berbasis mata uang lokal semakin meluas, terutama dalam sektor energi dan pertahanan. Kemitraan antara India dan Rusia menjadi contoh konkret. India saat ini membeli minyak dari Rusia menggunakan rupee, langsung membayar perusahaan Rosneft tanpa melalui sistem pembayaran internasional berbasis dolar.

Di sektor pertahanan, Rusia memasok sekitar dua pertiga kebutuhan militer India. Dalam beberapa tahun terakhir, kesepakatan di sektor ini juga dilakukan menggunakan mata uang lokal ketimbang dolar. Hal ini mempercepat realisasi perdagangan bilateral lintas negara anggota BRICS dengan mekanisme yang lebih mandiri secara finansial.

Volume perdagangan India dan Rusia meningkat tajam, dari 13 miliar dolar AS pada 2021-2022 menjadi USD27 miliar pada 2022. Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh metode transaksi alternatif dengan yuan, rupee, dan rubel untuk kebutuhan energi dan teknologi.

Baca Juga: Jelang KTT BRICS 2025 di Brasil, AS Awasi Ketat Modi dan Dedolarisasi



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *