Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Layanan Pos AS Berhenti Menerima Paket dari China dan Hong Kong



loading…

Layanan Pos AS (US Postal Service/USPS) berhenti menerima paket dari daratan China dan Hong Kong sampai pemberitahuan, sesaat setelah tarif baru Trump. Foto/Dok Reuters

JAKARTA – Layanan Pos AS (US Postal Service/USPS) mengatakan telah berhenti menerima paket dari daratan China dan Hong Kong sampai pemberitahuan lebih lanjut. Namun pemberhentian layanan USPS itu tidak berpengaruh untuk pengiriman surat, menurut pernyataan resmi perusahaan di situs web resminya.

Sementara itu USPS tidak menerangkan secara rinci terkait alasan di balik keputusan yang diumumkan sesaat setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif tambahan 10% pada semua barang yang diimpor AS dari China.

Perintah eksekutif Trump juga menghapus pengecualian yang memungkinkan barang senilai USD800 atau kurang untuk memasuki AS tanpa harus membayar bea atau pajak tertentu.

Apa yang disebut celah pajak de minimis mendapatkan pengawasan ketat dalam beberapa tahun terakhir karena raksasa e-commerce China seperti Shein dan Temu menggunakannya untuk menjangkau jutaan pelanggan AS.

Sebagai respons atas tarif terbaru Trump, China mengatakan bakal menerapkan tarif pada beberapa barang impor AS. Mulai 10 Februari, batubara dan produk gas alam cair (LNG) akan dipungut bea impor 15% . Minyak mentah, mesin pertanian dan mobil bermesin besar akan dikenakan tarif 10%.

Disebutkan Presiden Trump dijadwalkan akan berbicara dengan pemimpin China Xi Jinping dalam beberapa hari mendatang.

“Perubahan tarif Trump sangat tajam jika barang sebelumnya dikirim melalui e-commerce langsung dari China ke AS,” kata pakar perdagangan, Deborah Elms seperti dilansir BBC.

Hampir setengah dari semua paket yang masuk ke AS di bawah celah de minimis dikirim dari Tiongkok, menurut laporan tahun 2023 oleh US Congressional committee on China.

Pejabat AS memberikan catatan bahwa arus paket dalam jumlah besar paket yang memasuki negara itu melalui pengecualian ini membuatnya semakin sulit untuk menyaring terkait kemungkinan barang ilegal.

Terkait kabar ini, BBC menerangkan USPS belum merespons untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang keputusan penghentian paket dari China.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *