Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara



loading…

Pemerintah tengah menyiapkan 21 perjanjian dagang dengan berbagai negara di tengah ketatnya kebijakan tarif resiprokal Presiden Donald Trump. Foto/Ilustrasi

JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan saat ini Pemerintah tengah menyiapkan 21 perjanjian dagang dengan berbagai negara di tengah ketatnya kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump .

Wamen Roro menjelaskan, perjanjian dagang baru ini diharapkan bisa mendiversifikasi pasar Amerika untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia. Targetnya, beberapa perjanjian dagang tersebut bisa segera direalisasikan pada tahun ini.

“Saya ingin menyampaikan, ada beberapa hal yang kita lakukan di Kementerian Perdagangan (hadapi kebijakan tarif Trump ), untuk mencari solusi, pertama kita melakukan diversifikasi pasar ekspor kita,” ujarnya saat ditemui di Menara Kadin, Jumat (25/4/2025).

Wamen Roro menjelaskan, Indonesia merupakan negara non blok sehingga perlu pertimbangan lebih dalam ketika merespons kebijakan suatu negara agar tidak terlihat berpihak. Termasuk menjaga stabilitas dengan negara mitra seperti Amerika ataupun China.

“Kita memiliki 21 perjanjian dagang dengan negara-negara, dan terdapat 16 perjanjian yang sedang dalam tahap negosiasi. Kita sebetulnya sudah cukup lama, bagaimana perluas pasar internasional, juga meratifikasi perdagangan kita,” kata Wamen Roro.

“Mengingat kita adalah negara non blok, tentu kita harus menjaga relasi, baik dengan Amerika dan China. Ini tentu penuh tantangan. Kita punya China, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wamen Roro merinci beberapa perjanjian dagang baru yang saat ini tengah dikerjakan oleh Pemerintah. Misalnya, kerjasama dagang antara Indonesia – Kanada yang akan membuka akses pasar untuk 41,2 juta populasi.

Beberapa produk unggulan yang bisa dikirim ke pasar tersebut seperti produk dengan sertifikat halal, hingga makanan laut dan produk pertanian.

Selain itu perjanjian perdagangan antara Indonesia – Peru. Kerja sama perdagangan ini dinilai mampu menjadi pintu ekspor ke wilayah Latin Amerika. Produk yang dibutuhkan meliputi kelapa sawit, karet, farmasi, makanan olahan, tekstil, hingga fashion.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *