Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

KNKT Mendorong Penyelesaian Truk ODOL Harus Dibahas Antar Kementerian



loading…

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengutarakan, penyelesaian masalah truk Over Dimension Overload (ODOL) harus diselesaikan secara komprehensif. Foto/Dok

JAKARTA – Penyelesaian masalah truk Over Dimension Overload (ODOL) harus diselesaikan secara komprehensif, tidak cukup hanya melihat dari sisi keselamatannya saja, tapi juga dari sisi sosial dan ekonomi. Jika itu tidak dilakukan, masalah truk ODOL ini tidak bisa akan pernah tuntas.

“Penyelesaian ODOL itu bukan tanggung jawab satu kementerian saja, tapi juga kementerian lainnya. Karena, pasti dampaknya kepada inflasi, kepada kenaikan harga barang, kepada kerusakan jalan. Jadi, tidak bisa diselesaikan hanya dengan penegakan hukum saja,” Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT ), Soerjanto Tjahjono.

Jika tidak ada pembahasan bersama antar kementerian terkait, menurut Soerjanto, masalah ODOL ini tidak akan bisa diselesaikan sampai kapan pun. “Ini kan sudah terbukti dengan tidak jadinya Zero ODOL diterapkan yang seharusnya pada awal 2023 lalu karena adanya penolakan dari sejumlah menteri yang tidak setuju Zero ODOL ini diterapkan,” katanya.

Jadi lanjutnya, penyelesaian ODOL ini bukan hanya program Menteri Perhubungan sendiri saja, tapi harus melibatkan kementerian lain. Misalnya Menteri Perindustrian yang harus menyiapkan bagaimana agar saat Zero ODOL itu diterapkan, produk-produk industri itu harganya bisa tetap murah.

Kemudian Menteri Perdagangan juga harus mempersiapkan bagaimana agar saat Zero ODOL itu diterapkan, tidak mempengaruhi daya saing. “Jadi mereka harus menyiapkan program untuk mengatasi dampak dari Zero ODOL itu,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Kemenko Kementerian Keuangan juga perlu dilibatkan untuk memikirkan cara bagaimana mengatasi dampak inflasi nantinya kalau Zero ODOL itu diterapkan. Karena, menurut Soerjanto, penerapan Zero ODOL itu pasti akan berdampak terhadap inflasi. Begitu juga Menteri PUPR dan Kepolisian, apa antisipasinya selama program penertiban ODOL itu.

“Jadi, menteri-menteri terkait itu harus menyiapkan program untuk mengatasi dampak dari Zero ODOL itu nantinya,” ucapnya.

Artinya, kata Soerjanto, penyelesaian ODOL itu harus komprehensif dan harus dicanangkan oleh Presiden. “Keterlibatan Presiden sangat penting dalam penyelesaian ODOL ini karena melibatkan banyak kementerian dan lembaga,” katanya.

Dia mengatakan, penyelesaian masalah ODOL ini juga harus dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun. Menurutnya, suatu hal yang tidak mungkin untuk menerapkan Zero ODOL hanya dalam waktu dua bulan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *