Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kisah Sukses Warren Buffett Investasi Saham Coca-Cola, dari Uang Saku ke Miliaran Dolar



loading…

Kisah sukses Warren Buffett investasi saham Coca-Cola. FOTO/Investopedia

JAKARTA – Warren Buffett dikenal sebagai salah satu investor terkemuka di dunia, dan salah satu kisah suksesnya yang paling terkenal adalah investasi saham Coca-Cola. Pada tahun 1988, melalui perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway, Buffett membeli saham Coca-Cola senilai lebih dari USD 1 miliar, yang saat itu setara dengan 6,2% kepemilikan perusahaan. Investasi ini terbukti sangat menguntungkan, dengan nilai saham tumbuh hampir 16 kali lipat selama 27 tahun berikutnya, jika dihitung bersama dividen yang diterima.

Buffett memilih Coca-Cola karena perusahaan ini memiliki merek yang kuat, produk yang laris di seluruh dunia, dan model bisnis yang stabil. Dilansir dari Investopedia, investasi ini memberikan pengembalian sekitar 11% per tahun menjadikan contoh sukses dari strategi investasi yang dipegang Buffett. Hingga Maret 2021, Berkshire Hathaway masih memegang sekitar 9,2% saham Coca-Cola dengan nilai sekitar USD 22 miliar.

Kisah Buffett dengan Coca-Cola dimulai sejak masa kecil ketika ia menjual minuman Coca-Cola dan permen untuk mendapatkan uang saku. Hal ini menunjukkan bahwa minuman legendaris ini sudah menjadi bagian dari perjalanan investasinya sejak dini.

Baca Juga: Warren Buffett: Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka

Buffett memutuskan untuk berinvestasi di Coca-Cola pada tahun 1988 melalui Berkshire Hathaway, bukan secara pribadi. Keputusan ini didasarkan pada keyakinannya terhadap kekuatan merek Coca-Cola, stabilitas bisnis, dan prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan minuman global tersebut. Pada saat itu, harga saham Coca-Cola sekitar USD 2,3 per lembar, dan Berkshire Hathaway menginvestasikan sekitar USD 1,8 miliar untuk memperoleh sekitar 7% saham perusahaan.

Filosofi Buffett yang mengutamakan kesabaran dan investasi jangka panjang sangat tercermin dalam keputusan ini. Ia tidak tergiur oleh hasil cepat, tetapi fokus pada pertumbuhan nilai aset seiring waktu.

Sebelum membeli saham Coca-Cola, Buffett mempersiapkan diri dengan matang berdasarkan prinsip investasinya yang sudah teruji. Beberapa hal yang menjadi fokus persiapan sebelum investasi antara lain memahami model bisnis, memilih bisnis yang dikenal dan dipahami, fokus pada investasi jangka panjang, menilai manajemen dan visi jangka panjang, serta menghitung nilai dan membeli saat harga menarik.

Baca Juga: Miliarder Warren Buffett Mundur dari Posisi CEO Berkshire Hathaway, Ini Penggantinya

Buffett dikenal membeli saham ketika banyak investor lain menjual, karena ia yakin sudah menghitung nilai wajar Coca-Cola dan melihat peluang investasi yang menguntungkan pada saat itu. Dengan persiapan tersebut, Buffett akhirnya berinvestasi di Coca-Cola, yang kemudian menjadi salah satu investasi paling menguntungkan dalam portofolionya.

Secara keseluruhan, Buffett mengelola risiko dengan kombinasi pemahaman bisnis yang mendalam, penilaian manajemen, analisis keuangan, dan kesabaran berinvestasi jangka panjang pada perusahaan berkualitas seperti Coca-Cola.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *