loading…
Foto: Doc. Istimewa
Pada tahun 2024, MBTO berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 173,38 miliar, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 145,79 miliar. Di tengah dinamika global dan tantangan ekonomi nasional, Perseroan tetap mencatatkan pertumbuhan positif dan menatap tahun 2025 dengan optimisme. MBTO menargetkan peningkatan penjualan bersih sebesar 17%, atau mencapai sekitar Rp 507 miliar di 2025 dari realisasi net salesRp 431 miliar di 2024.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan, Perseroan akan memperkuat alokasi belanja pemasaran dari 18,20% menjadi 21,65%, disertai penyesuaian kebijakan diskon dan efisiensi pada biaya umum dan administrasi. Proyeksi keuangan 2025 memperlihatkan outlook positifdengan estimasi laba usaha sebesar Rp 37 miliar (dari rasio terhadapnet sales4,70% di 2024 ke 7,33% di 2025), EBITDA Rp 50 miliar (dari rasio terhadap net sales8,27% di 2024 ke 9,88% di 2025),dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 15,8 miliar (dari minus 1,03% ke positif 3,12%), membalikkan posisi rugi sebesar Rp 4 miliar yang tercatat pada tahun 2024. Rasio ROA dan ROE juga diproyeksikan meningkat signifikan.
“Kami percaya bahwa inovasi dan keberanian dalam bertransformasi adalah kunci kelangsungan bisnis. Tahun 2025 akan menjadi momentum penting bagi MBTO untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar kosmetik natural dan halal di Indonesia,” jelas Bryan David Emil, President DirectorPT Martina Berto Tbk.
Didukung oleh kekuatan merek legendaris seperti Sariayu, Biokos, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics (RHC), MBTO tidak hanya menghadirkan produk kecantikan, tetapi juga mengedepankan nilai keberlanjutan, pemberdayaan perempuan, serta inovasi berbasis bahan alam.
Keunggulan kompetitif MBTO mencakup portofolio produk yang luas, jaringan distribusi nasional, riset dan pengembangan berbasis herbal, serta optimalisasi kanal digital seperti TikTok Shop, Shopee, dan Tokopedia.
(unt)