Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kesepakatan Bilateral RI-Vietnam Ditargetkan Rp294,1 T, Wakil Ketua MPR: Harus Dijaga



loading…

Presiden Prabowo Subianto bertemu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/3/2025). Foto/Dok

JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Rusdi Kirana menilai, Vietnam sebagai salah satu mitra strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Baik Indonesia maupun Vietnam merupakan sama-sama negara berkembang yang sedang berjuang menuju negara maju.

”Kita harus terus mendorong kerjasama kemitraan dengan Vietnam. Hubungan kedua negara telah berlangsung lama dan punya banyak kesamaan. Indonesia mengalami pertumbuhan yang bagus di kawasan, begitu pula Vietnam sehingga kerjasama kedua negara harus terus ditingkatkan,” tutur Rusdi Kirana di sela menerima kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam bersama rombongan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengapresiasi kesepakatan bilateral antara Indonesia dan Vietnam yang ditargetkan mencapai total transaksi USD18 miliar (Rp294,1 triliun) pada tahun 2028.

Rusdi mengatakan, banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dengan Vietnam, mulai bidang ekonomi, teknologi maupun perkebunan dan pertanian. Apalagi, kedua negara memiliki banyak kesamaan di sejumlah bidang, dan sama-sama sebagai negara yang sedang bertumbuh.

”Kita harus terus jaga agar terwujud kerja sama strategis yang makin komprehensif ke depannya,” urainya.

Diketahui, dalam kunjungannya ke Indonesia, Sekjen PKV To Lam beserta rombongan juga bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, Indonesia dan Vietnam telah menjalin kemitraan sejak 1955 yang dibangun di atas fondasi yang kuat yang didirikan oleh Presiden Anda Ho Vho Minh dan Presiden Soekarno dari Indonesia.

Prabowo menjelaskan pertemuan ini menjadi momen yang sangat baik untuk semakin berkomitmen kerjasama dalam menguntungkan kedua negara. “Tahun ini adalah momentum yang sangat baik untuk meningkatkan hubungan kita ke tingkat yang lebih tinggi, ke tingkat mitra strategis yang komprehensif,” kata Prabowo.

Ada tiga dokumen kerja sama yang dipertukarkan di hadapan kedua pemimpin negara, yaitu Letter of Intent (LoI) dalam kerjasama peningkatan kapasitas bidang teknik dan ekonomi digital yang ditunjukkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Menteri Industri Vietnam, kerja sama bidang sains dan teknologi yang ditunjukkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam, dan kerjasama aquacultur yang ditunjukkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia serta Wakil Menteri Lingkungan Vietnam.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *