Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal



loading…

Mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% membutuhkan konektivitas antar-pulau dan antar-negara yang andal. Foto/Dok

JAKARTA – Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga perlu terus menyalakkan semangat maritim Indonesia . Selain itu, recovery ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik dan menuju pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun ke depan membutuhkan konektivitas antar-pulau dan antar-negara yang andal.

Untuk mengejar konektivitas dan target pertumbuhan ekonomi tadi, berbagai cara perlu ditempuh. Termasuk, menggelar ajang kemaritiman berskala global, seperti Sea Indonesia 2025.

Ajang yang akan kembali hadir pada 14-16 Mei 2025 itu mengusung tagline “SEA INDONESIA 2025; Maritime One Stop Shop (MOSS), The Most Exclusive Maritime Exhibition & Conference”. Ini adalah ajang pameran dan seminar yang menjadi tempat bertemunya para pengusaha kemaritiman Indonesia dan dunia.

“Sea Indonesia 2025 menghadirkan lebih dari 150 exhibitor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Para exhibitor merupakan bagian penting dari Maritime Ecosystem global,” kata Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan, Johnson W. Sutjipto selaku event organizer, dalam keterangan tertulis.

Johnson menambahkan, event ini menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi pelaku usaha kemaritiman Indonesia untuk membangun kolaborasi dan kerja sama dengan perusahaan kemaritiman global. Selama tiga hari, para exhibitor dan visitor dapat saling bertukar pandangan dan informasi serta dapat melakukan kerja sama bisnis dan investasi.

“Event ini menyediakan segala yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya kerja sama bisnis dan investasi,” katanya.

Pelaksanaan event ini juga bertepatan dengan 20 tahun implementasi asas cabotage di Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Sea Indonesia 2025 adalah bentuk dukungan masyarakat maritim mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Sementara itu, komisaris PT Kshatriya Piningit Kamulyan Siana A. Surya, menjelaskan tujuan event ini adalah untuk memfasilitasi berkumpulnya para pemangku kepentingan kemaritiman Indonesia dan luar negeri.

“Event ini juga menjadi ajang untuk menjalin koneksi dan jaringan bisnis baru, membuka pintu kerja sama baru dan beragam peluang usaha di bidang bisnis dan investasi,” kata Siana.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *