Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kata Bahlil usai Dialog dengan Warga Pulau Gag, Tambang Nikel di Raja Ampat Lanjut?



loading…

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dalam kunjungannya ke Pulau Gag menyempatkan diri bertemu dan berbincang langsung dengan warga. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dalam kunjungannya ke Pulau Gag menyempatkan diri bertemu dan berbincang langsung dengan warga di Pulau Gag, Raja Ampat . Pada kunjungan tersebut, masyarakat menyampaikan dampak positif yang mereka rasakan dengan adanya aktivitas pertambangan perusahaan PT Gag Nikel.

Warga yang dominan merupakan nelayan menyebutkan, mereka mendapatkan keuntungan dengan menjual hasil tangkapannya ke perusahaan PT Gag Nikel.“Kami menghargai semuanya, pemberitaan itu kami menghargai dan bentuk penghargaan itu kita terus cek, supaya lebih objektif dengan kondisi yang ada,” kata Bahlil dalam keterangan resminya, Minggu (8/6).

Baca Juga: Kompak! ESDM hingga Bupati Berikan Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

Adapun, Fathah Abanovo, warga setempat mengatakan, aktivitas penangkapan ikan berjalan seperti biasa, air tetap jernih dan kualitas air juga bagus. Menurutnya, pihk perusahaan juga membantu para nelayan membeli BBM dan alat pancing untuk bekerja.

Hal senada juga disampaikan oleh Lukman Harun, warga Pelugak yang juga berprofesi sebagai nelayan, menyebutkan bahwa berita yang menyebutkan kualitas dan warna air sekitar pantai menyebabkan hasil tangkapan menurun, adalah tidak benar.

“Air tidak berubah sejak puluhan tahun lalu hingga kini, biasa saja, sejak adanya tambang, ikan-ikan karang sebagai tangkapan tidak berubah juga kalau dimakan sendiri, aman,” kata Lukman.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *