Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kadin Targetkan Perdagangan Indonesia-Turki Capai USD10 Miliar


loading…

Acara ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Kadin Indonesia dan Turkish Foreign Economic Relations Board (DEIK) pada Februari 2025 lalu. Foto/Dok

ANKARA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menghadiri pertemuan Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting yang digelar di Ankara, Turki pada Kamis (10/4/2025). Acara ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Kadin Indonesia dan Turkish Foreign Economic Relations Board (DEIK) pada Februari 2025 lalu.

Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk mempererat hubungan ekonomi antara kedua negara, khususnya di enam sektor prioritas yakni pertahanan dan teknologi, konstruksi dan infrastruktur, energi dan energi baru terbarukan (EBT), industri kesehatan dan farmasi, manufaktur otomotif dan kendaraan listrik, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi dan mobilitas tenaga kerja.

“Jadi kunjungan Pak Prabowo (ke Turki) kali ini untuk menjawab kunjungan Pak Erdogan dua bulan yang lalu. Tentu Pak Prabowo merupakan frequent flyer ke Turki karena beliau sangat mengerti relasi yang sangat baik antara Turki dan Indonesia,” kata Anin sapaan akrabnya.

Menurutnya, Kadin Indonesia turut mendampingi kunjungan tersebut dengan fokus pada penguatan hubungan business-to-business melalui forum CEO roundtable.

“Fokusnya di bidang energi, konstruksi, kesehatan, dan juga tentunya pertahanan sampai kepada fintech. Diskusinya sangat konstruktif dan saya lihat ini bisa menjadi cikal bakal peningkatan perdagangan kita dari 2 miliar dolar AS menjadi 10 miliar dolar AS dalam waktu yang sangat dekat,” ujarnya optimistis.

Kadin Targetkan Perdagangan Indonesia-Turki Capai USD10 Miliar

Dalam forum tersebut, telah ditandatangani 13 nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Turki di berbagai bidang strategis, di antaranya bidang energi, agrikultur, perdagangan, industri pertahanan, komunikasi, dan pendidikan.

Salah satu proyek unggulan yang segera direalisasikan adalah kolaborasi energi panas bumi antara Pertamina Geothermal Energy dengan mitra di Turki. “Hari ini saja kita memiliki geotermal, di salah satu kota terbesar di Turki, Indonesia. Pertamina Geotermal akan melakukan kolaborasi di sana,” ungkapnya.

Anin menegaskan, bahwa Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar di dunia, sementara Turki dinilai telah memiliki pengalaman dan teknologi yang cukup matang dalam sektor tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *