Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jurus Memutus Kemandekan Produksi Gula


loading…

SGN, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III bersama sejumlah Kementerian menggelar kick off Program Manis Menuju Swasembada Gula Nasional. Foto/Dok

JAKARTA – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) -anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero)- bersama sejumlah Kementerian menggelar kick off Program Manis Menuju Swasembada Gula Nasional , Rabu kemarin (20/11/2024) di areal perkebunan tebu PG Djatiroto Lumajang, Jawa Timur. Dengan kekuatan internal dan dukungan semua pihak, Indonesia siap untuk menuju swasembada gula konsumsi tahun 2028.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyebut, perlunya dukungan bersama semua stakeholder pada program Asta Cita Presiden Prabowo serta upaya mencapai swasembada pangan yang sudah dicanangkan. Zulkifli optimistis, jika kinerja sejumlah kementerian terkait kompak, maka swasembada pangan bisa diraih sebelum 2028.

“Tahun lalu 2,2 juta produksinya sekarang 2,4 juta ton sehingga kita kurang 800 ribu ton. Kami percepat kalau produktivitasnya tinggi sehingga untungnya banyak. Orang tanam lagi dan kita punya ladang baru sehingga bisa swasembada sebelum 2028,” kata Zulkifli Hasan dikutip Kamis (21/11/2024).

Jurus Memutus Kemandekan Produksi Gula

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menambahkan, pihaknya memberikan penjelasan skema pencapaian berdasarkan analisa data produksi gula nasional 2,47 juta ton di tahun 2024. Sedangkan target produksi tahun depan PT SGN bisa meningkatkan produksinya menjadi 150.000 ton.

“Artinya, tahun depan kita akan produksi gula konsumsi lebih dari 2,6 juta ton. Dan itu berarti kita telah memutus siklus tersebut sejak tahun 1931. Karena produksi gula tertinggi pada tahun 1930 adalah 2,9 juta ton,” jelas Ghani.

Berbagai program telah dilakukan untuk mendukung swasembada gula. Di antaranya penggunaan teknologi untuk perawatan tanaman tebu, aplikasi platform ETERA yang menghubungkan petani dengan perbankan, saprodi penyediaan pupuk melalui program Makmur, irigasi yang baik, serta penggunaan benih tebu varietas baru yang diharapkan dapat meningkatkan produksi gula.

“Ini bukan sesuatu yang sulit, kita punya program untuk akselerasi, yakni intensifikasi platform ETERA (ekosistem tebu rakyat). Kolaborasi perbankan, Pupuk Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan sudah support ini yang akan mempercepat pencapaian swasembada gula,” timpal Direktur Utama SGN, Mahmudi.

Menurut Mahmudi Indonesia bisa meraih swasembada gula nasional pada tahun 2028. Optimisme ini dibuktikan dengan naiknya produksi gula tahun 2024 mencapai 2,4 juta ton dan akan meningkat di tahun 2025 menjadi 2,6 juta ton.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *