Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

JK Beberkan Dampak Tarif Trump terhadap Ekonomi Indonesia



loading…

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK mengatakan tidak akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal di Indonesia imbas kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di sejumlah negara mitra dagang.

JK beranggapan, kebijakan Trump tidak secara signifikan berdampak buruk bagi ekonomi Indonesia dibandingkan negara lain, seperti Vietnam, China, dan negara mitra dagang lainnya.

“Efeknya itu tidak besar untuk Indonesia. Jadi dari sisi ini bahwa efek itu tidak sebesar itu, menurut perkiraan saya,” ujar JK saat ditemui di kediamannya kawasan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/4/2025).

“Saya ingin menggambarkan mungkin situasi agak berbeda untuk memberikan pengertian sebenarnya perdagangan itu bagaimana, tidak seperti yang digambarkan sebenarnya di banyak otak kita,” paparnya.

Dia mengatakan bahwa pemerintah perlu memberikan klarifikasi soal penerapan tarif sebesar 32% ke AS lantaran Indonesia disebut telah bembebankan tarif impor di kisaran 64%.

“Inilah yang perlu pemerintah atau siapapun untuk mengklarifikasi, kita kena 32%, apa benar kita barang Amerika kita kenakan biaya atau beban 64%. Dari mana itu? Jadi tugas kita untuk mengklarifikasi itu,” paparnya.

Di sisi lain, JK menilai penerapan kebijakan tarif resiprokal lebih bersifat politik. Menurut dia kebijakan proteksionisme perdagangan internasional cukup dominan unsur politiknya lantaran yang kena adalah negara daripada komoditas.

Aksi Trump yang menghebohkan banyak negara itu untuk pun disebut-sebut hanya untuk memperkuat daya saing AS dengan negara di dunia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *