Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jaringan Mafia Migas Sangat Kuat, Ini Alasan Sulit Diberantas



loading…

Kasus korupsi yang melibatkan Pertamina baru-baru ini kembali membuka tabir tentang kuatnya keberadaan ekosistem bisnis mafia migas di Indonesia. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Kasus korupsi yang melibatkan Pertamina baru-baru ini kembali membuka tabir tentang kuatnya keberadaan ekosistem bisnis mafia migas di Indonesia.

Menurut Konsultan Bisnis dan Managing Partner Inventure Yuswohady, jejak-jejak mafia migas ini telah membentuk sebuah jaringan bisnis yang sangat solid dan berkelanjutan, bahkan sejak awal pemerintahan Orde Baru.

Yuswohady menjelaskan bahwa mafia migas di Indonesia tidak beroperasi dalam sistem pasar yang terbuka dan efisien, melainkan dalam sebuah struktur pasar tertutup yang dikuasai oleh segelintir elit pemain.

“Ekosistem bisnis mafia migas ini bergerak secara koruptif dan manipulatif demi keuntungan kelompok tertentu,” ujar dia dikutip dari Instagram resminya, Senin (10/3/2025).

Dalam analisisnya, ada dua elemen penting yang membentuk ekosistem mafia migas ini. Pertama, Hard Element, yaitu jaringan aktor bisnis, broker, birokrat, pejabat, hingga politisi yang telah terintegrasi dalam pengendalian industri migas dari hulu ke hilir secara tidak transparan.

“Kedua, Soft Element, yaitu budaya korupsi yang sudah begitu mengakar dalam praktik bisnis di Indonesia, yang berfungsi sebagai pelicin bagi kelangsungan ekosistem mafia ini,” ungkapnya.

Meskipun beberapa upaya pemberantasan mafia migas telah dilakukan, seperti yang pernah dicontohkan oleh almarhum Faisal Basri yang berhasil membubarkan Petral (Pertamina Energy Trading Limited), upaya tersebut akhirnya menguap begitu saja.

Yuswohady mengungkapkan, ada sejumlah alasan mengapa mafia migas sulit untuk diberantas. Pertama, para elit yang terlibat dalam bisnis ini telah membentuk jaringan yang sangat solid, saling melindungi, dan berbagi peran untuk menjaga keberlangsungan ekosistem mafia migas tersebut.

Kedua, ekosistem ini telah berkembang selama puluhan tahun, beradaptasi dengan perubahan kebijakan, dinamika politik, dan jeli memanfaatkan celah hukum yang ada. Ketiga, keterlibatan politisi dan pejabat negara dalam ekosistem mafia migas membuat berbagai upaya reformasi, seperti yang pernah diinisiasi oleh Faisal Basri, dengan mudah gagal dan kandas di tengah jalan.

“Mafia migas yang telah mengakar kuat ini memerlukan langkah konkret dan reformasi yang lebih mendalam untuk dapat diberantas secara efektif. Namun, dengan keberadaan jaringan yang sangat solid dan berperan di berbagai lini, perubahan besar masih terhalang oleh kepentingan elit yang sulit untuk diubah,” kata dia.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *