Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jaga Keberlangsungan Bisnis Panas Bumi, Begini Strategi Geo Dipa



loading…

Sebagai satu-satunya BUMN yang mengelola panas bumi dan di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Geo Dipa memiliki peran penting dalam percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia. Foto/Dok

JAKARTAPT Geo Dipa Energi (Persero) , perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan panas bumi yang berlokasi di Dieng dan Patuha, menunjukkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Sebagai satu-satunya BUMN yang mengelola panas bumi dan di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Geo Dipa memiliki peran penting dalam percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia.

Head of Corporate Communication & Social Performance Division PT Geo Dipa Energi (Persero), Agus Supriyanto mengungkapkan, hingga saat ini, Geo Dipa tengah melakukan pengembangan di Dieng dan Patuha, yaitu PLTP Dieng Unit 2 dan Patuha Unit 2 yang masing-masing juga berkapasitas 55 MW. Direncanakan dua PLTP tersebut akan beroperasi secara komersil tahun 2027.

GeoDipa juga melakukan pengelolaan terhadap wilayah kerja lainnya, yaitu Candi Umbul Telomoyo yang memiliki potensi sekitar 54 MW, Candradimuka dengan potensi sekitar 45 MW, dan Arjuno Welirang dengan potensi mencapai 237 MW. Selain itu, GeoDipa juga melakukan penugasan pemerintah dalam government drilling di Wae Sano yang memiliki potensi sebesar 44 MW dan Jailolo dengan potensi sebesar 22 MW.

Tentunya keberlangsungan bisnis Geo Dipa tak luput dari aktivitas public relations yang dijalankan. Menurut Agus, peran public relations (PR) sangat krusial dalam mendukung berbagai aktivitas perusahaan.

Untuk memaksimalkan peran PR yang dimiliki, perusahaan berkolaborasi dengan berbagai pihak di internal. Kolaborasi antar divisi dalam menjalankan strategi komunikasi perusahaan memiliki peran yang sangat penting.

”Kerja sama ini memastikan bahwa pesan yang disampaikan oleh perusahaan tetap jelas, konsisten, dan relevan, serta meningkatkan efisiensi dan dampak dari setiap upaya komunikasi yang dilakukan,” jelas Agus, Selasa (18/2/2025).

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga dijalankan untuk meningkatkan efektivitas penyampaian informasi, termasuk penggunaan media sosial serta kanal informasi lainnya. Perkembangan teknologi mengharuskan perusahaan untuk dapat beradaptasi.

Dalam menjalankan Digital PR, saat ini, perusahaan telah melakukan pemanfaatan teknologi untuk mendukung aktivitas PR, termasuk media sosial. Geo Dipa sangat aktif memberikan konten atau informasi yang edukatif melalui Instagram, threads, dan Facebook. Perusahaan juga memanfaatkan website.

Terkait dengan budgeting untuk kegiatan Digital Public Relations, perusahaan mengunakan dengan sangat efisien. Hal ini dilakukan karena mereka memiliki pedoman dan SOP yang mengatur pelaksanaan program PR.

“Keberhasilan perusahaan dalam menjalankan fungsi Digital PR tidak lepas dari kolaborasi antar divisi,” tutup Agus.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *