Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jababeka Optimistis Mampu Wujudkan Kawasan Industri yang Berkelanjutan



loading…

HR Director Jababeka Reza Widyaprastha memberikan sambutan saat workshop bertema Emission Mapping and Decarbonization Strategy Capacity Building pada 8–9 Januari 2025. Foto/Dok. SINDOnews

BEKASI – PT Jababeka Tbk ( Jababeka ) mengadakan workshop bertema Emission Mapping and Decarbonization Strategy Capacity Building pada 8-9 Januari 2025. Event ini sebagai salah satu wujud komitmen Jababeka menciptakan kawasan industri yang berkelanjutan.

Workshop ini melibatkan sekitar 30 peserta yang mewakili empat proyek kota mandiri yang ada di bawah naungan Jababeka. Yakni pengelola Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Kawasan Industri Kendal –hasil kerja sama dengan Sembcorp, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, dan KEK Morotai.

”Workshop ini digelar agar empat pengelola kawasan punya pemahaman yang tepat, seragam dan standar yang jelas dalam melaksanakan program dekarbonisasi sekaligus bisa menghitung penurunan emisi karbonnya,” kata HR Director PT Jababeka Tbk Reza Widyaprastha dalam siaran pers, Selasa (21/1/2024).

Menurutnya, workshop ini sangat penting bagi Jababeka agar implementasi dari program dekarbonisasi yang telah disusun para pengelola kawasan hasilnya sistematis, terukur dan efektif dalam mengurangi emisi karbon. Pemetaan emisi dan penyusunan strategi dekarbonisasi bukan hanya tentang teori.

Lebih penting lagi, bagaimana hal itu diterjemahkan menjadi kebijakan konkret yang dapat diimplementasikan di tingkat operasional perusahaan. ”Ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen jangka panjang dari seluruh tim yang terlibat,” ujarnya.

Workshop ini hasil kerja sama dengan Jababeka NZICC dan WRI Indonesia ini. Event ini utamanya mengangkat topik tentang dasar-dasar menuju net zero, teknik pemetaan dan perhitungan emisi, serta pengembangan strategi dekarbonisasi yang bisa diterapkan secara praktis di kawasan. Pembicara topik tersebut disampaikan oleh semua analis dari WRI Indonesia, lembaga riset yang telah banyak melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan lingkungan.

WRI Indonesia memberikan pemaparan yang sangat teknis dan mendalam mengenai metodologi pemetaan emisi dan cara perhitungan emisi, serta strategi dekarbonisasi yang relevan untuk diterapkan. Baik itu kawasan industri maupun pariwisata.

Lebih dalam, workshop ini juga memberikan panduan praktis bagi pengelola kawasan untuk memfasilitasi tenant-tenant di dalam kawasan dalam mempercepat transisi energi, melalui pemetaan emisi dan menyusun program dekarbonisasi. Melalui sesi yang interaktif, para peserta diberikan wawasan mengenai strategi implementasi kebijakan energi berkelanjutan, solusi teknologi yang ramah lingkungan, serta cara-cara efisien untuk mengoptimalkan penggunaan energi di kawasan industri.

Salah satu hal menarik dalam workshop ini adalah adanya sesi diskusi interaktif. Para peserta diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam merancang strategi dekarbonisasi berbasis studi kasus nyata yang dihadapi oleh pengelola kawasan.

Hasilnya, berbagai solusi inovatif berhasil diidentifikasi empat pengelola kawasan milik Jababeka ini. Seperti pemulihan energi dari limbah (waste to energy), pengelolaan sampah secara berkelanjutan dengan konsep zero waste to landfill, serta pengembangan energi terbarukan, khususnya solar farming, untuk mendukung operasi kawasan industri yang lebih hijau.

Peserta workshop juga membahas berbagai inisiatif berbasis alam yang bisa dilakukan dalam mendukung netralisasi karbon. Seperti penanaman mangrove yang sudah dilakukan pengelola Kawasan Industri Jababeka Cikarang, serta perluasan area hijau di dalam kawasan untuk meningkatkan penyerapan karbon.

Secara keseluruhan, workshop ini bukan hanya sekadar kegiatan untuk berbagi pengetahuan. Namun juga merupakan bagian dari komitmen Jababeka untuk memimpin transformasi menuju kawasan industri yang lebih berkelanjutan.

Reza optimistis, dengan pendekatan yang melibatkan semua pihak, Jababeka dan mitra eksternal, seperti WRI Indonesia, bisa menciptakan kawasan industri yang produktif, ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Bahkan bisa menjadi contoh bagi kawasan industri lainnya di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

(poe)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *