Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Izin Bulion Terbit, Saham BRIS Naik 4,78% Bulan Ini



loading…

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk ( BSI ) dengan kode saham BRIS tumbuh 0,99% pada level Rp3.070 pada penutupan perdagangan, Selasa (18/2/2025). Pencapaian ini mencatatkan kenaikan Year-to-Date (YTD) sebesar 12,45% dan naik 4,78% sepanjang Feburari 2024, tertinggi dibandingkan dengan saham perbankan lainnya.

Pada hari ini, volume perdagangan saham BRIS mencapai 49,35 juta lembar saham, menempatkan BRIS sebagai salah satu top 10 saham movers dalam indeks LQ45. Head of Investor Relation BSI Rizky Budinanda menjelaskan bahwa kenaikan harga saham BRIS sejalan dengan inflow dari investor asing sebesar Rp317 miliar sepanjang 2025.

Ekspektasi kinerja positif perseroan didorong oleh diterbitkan perluasan bisnis BSI oleh regulator yakni bulion bank. Izin usaha bulion untuk BSI diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (12/2/2025) untuk produk Perdagangan Emas dan Penitipan Emas.

“BSI mendapatkan izin dari OJK terkait penyelenggaraan kegiatan usaha bulion dan hal ini menjadi dasar (legal standing) bagi perseroan untuk mulai menjalankan bisnis bank bulion,” kata Rizky Budinanda dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

Kegiatan usaha bulion berdasar POJK No 17 Tahun 2024 adalah kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas yang dilakukan oleh Lembaga jasa keuangan. OJK memberikan arahan kepada BSI dalam pelaksanaan produk baru tersebut, wajib dilakukan paling lambat 6 bulan sejak tanggal dikeluarkannya surat izin.

BSI menunjukkan kinerja yang sangat positif sepanjang 2024. Bahkan bisnis BSI tersebut terdorong oleh antusiasme nasabah kaum muda yang tinggi dalam berinvestasi emas. Bisnis emas perseroan tercatat naik 78,18% secara tahunan. Di mana produk cicil emas menjadi primadona dengan lonjakan pembiayaan sebesar 177,42% secara yoy ke angka Rp6,4 triliun. Selain cicil emas, bisnis gadai emas BSI juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Pertumbuhannya mencapai sekitar 31,3% secara tahunan ke angka Rp6,4 triliun pada 2024. Kualitas pembiayaan bisnis emas ini pun sangat sehat dengan NPF nyaris 0%.

“Bisnis emas memang merupakan unique product kami dan memiliki potensi untuk bertumbuh semakin besar. Sebab tren investasi emas terus meningkat karena merupakan aset safe haven. Terlebih kenaikan harga emas sangat terjaga dan signifikan, contohnya seperti pada tahun lalu yang mencapai 32,4%,” katanya.

Rizky menambahkan dengan adanya perluasan bisnis ini diharapkan menjadi peluang baru bagi BSI untuk diversifikasi produk emas. Saat ini perseroan telah memiliki bisnis emas yakni Cicil Emas dan Gadai Emas. Ke depan dengan adanya izin ini, perseroan akan semakin ekspansif mendorong bisnis emassecara ekosistem dari hulu ke hilir. “Kami berharap BSI dapat memenuhi seluruh kebutuhan nasabah yang berkaitan dengan emas,” tutupnya.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *