Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Istana Sebut Mantan Presiden Diajak Jadi Penasihat BPI Danantara, Ini Rencana Prabowo



loading…

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan, mantan-mantan Presiden akan diajak Presiden Prabowo untuk menjadi penasihat Badan Pengelola Investasi atau BPI Danantara. Foto/Dok

JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan, mantan- mantan Presiden akandiajak Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara .Menurutnya langkah ini diambil Presiden Prabowo untuk memastikan dan mengawal transparansi pengelolaan aset negara oleh BPI Danantara. Sehingga diperlukan sosok yang punya integrasi untuk menjaga kekayaan negara.

“Nanti mantan-mantan Presiden itu akan diajak untuk menjadi penasehat, agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/2/2025).

Pada kesempatan tersebut, Hasan Nasbi menjelaskan nantinya BPI Danantara akan mengelola aset perusahaan BUMN yang totalnya mencapai Rp14.000 triliun. Salah satu tujuan pembentukan BPI Danantara sendiri untuk pengembangan aset melalui instrumen investasi yang dilakukan.

Menurutnya, Presiden Prabowo sudah membidik beberapa sektor yang akan di biayai lewat investasi BPI Danantara. Terutama untuk melanjutkan proyek hilirisasi sumber daya alam, hingga pengembang teknologi buatan alias Artificial Intelligence (AI).

“Ini nanti akan membiayai sendiri 20 proyek strategis. Ada yang disebutkan oleh Pak Presiden tadi untuk hilirisasi nikel, hilirisasi kobalt, untuk kecerdasan buatan, untuk pembangunan kilang-kilang minyak, dan banyak lain sebagainya,” kata Hasan Nasbi.

Menurutnya kehadiran BPI Danantara sendiri tidaknya menjadi sekedar lembaga pengelola investasi saja, namun kedepan bakal menjadi instrumen perencanaan pembangunan lewat pengembangan Investasi Pemerintah di sektor tertentu.

Sehingga harapannya, target pertumbuhan ekonomi 8% ini bisa dicapai seiring berdirinya BPI Danantara. Misalnya lewat penciptaan lapangan kerja baru, hingga meningkatkan pendapatan negara.

“Kalau kata Presiden, ini (Danantara) juga akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan agar bangsa kita itu bisa menjadi bangsa yang mandiri, bangsa yang maju, dan bangsa yang makmur,” pungkasnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *