Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Isi Ulang Cadangan Gas, Eropa Harus Merogoh Kocek Rp182,5 Triliun



loading…

Eropa membutuhkan tambahan pasokan gas tahun ini yang diprediksi mencapai 250 kargo gas alam cair (LNG), sehingga membutuhkan biaya mencapai mencapai USD11 miliar yang setara Rp182,5 triliun. Foto/Dok

OSLOEropa membutuhkan tambahan pasokan gas tahun ini yang diprediksi mencapai 250 kargo gas alam cair (LNG) . Biaya yang harus dikeluarkan Eropa untuk mengisi kembali cadangan gas miliknya menjelang musim dingin, diperkirakan mencapai USD11 miliar yang setara Rp182,5 triliun (dengan kurs Rp16.597 per USD).

Ditambah menurut analis dan data terbaru, Ukraina setidaknya membutuhkan 30 kargo LNG, untuk memenuhi kebutuhan energinya di tengah perang.

Permintaan sepanjang musim dingin 2024-2025 terpantau lebih tinggi dari tahun sebelumnya karena cuaca yang lebih dingin dan kurang berangin. Kondisi tersebut membuat penarikan cadangan Uni Eropa (UE) menjadi lebih besar dari sebelumnya, sehingga stok gas saat ini hanya tersisa di bawah 34% atau posisi terendah sejak 2022.

Berdasarkan target Komisi Eropa saat ini, yang ditetapkan untuk membantu mencegah kekurangan pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, ditetapkan penyimpanan gas di seluruh UE harus mencapai 90% pada 1 November, mendatang.

Dengan lebih banyak gas untuk dibeli dan lebih sedikit pasokan yang datang melalui pipa, Eropa perlu mengandalkan LNG yang diperdagangkan secara global dan membayar premi untuk menarik kargo dengan bersaing bersama pembeli di Asia.

“Eropa harus membeli dengan cukup agresif musim semi dan musim panas ini untuk mengisi ulang inventaris,” kata Jason Feer, kepala intelijen bisnis global di pialang energi dan pengiriman Poten and Partners, dalam sebuah webinar.

Mencapai target 90%, maka UE setidaknya membutuhkan 57,7 miliar meter kubik injeksi bersih, 25,8 bcm lebih banyak dari tahun ke tahun, atau hingga 250 kargo LNG tambahan, menurut perusahaan analitik Kpler.

Berdasarkan harga gas Eropa acuan saat ini yakni sekitar 41 euro per megawatt-jam, maka biaya tambahan yang harus ditanggung Eropa mencapai sebesar 10,3 miliar euro (USD11,1 miliar) untuk mengisi penyimpanan has tahun ini, menurut perhitungan Reuters.

Target Meleset

Ada beberapa pelaku pasar yang berpikir Eropa bakal mampu memenuhi targetnya, sedangkan mayoritas meragukannya.

“Apa yang mungkin terjadi adalah bahwa target 1 November akan ditunda sehingga akan memberikan lebih banyak ruang gerak atau lebih banyak ruang untuk bermanuver bagi importir Eropa untuk memenuhi target tahun ini,” kata analis senior LNG, Steven Swindells di Poten and Partners.

Memang, Komisi Eropa sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan persyaratan penyimpanan, dengan proposal terbaru menyarankan mencapai 90% bisa antara 1 Oktober dan 1 Desember. Selain itu bakal dimaklumi tingkatan yang lebih rendah dalam beberapa kasus untuk mengurangi tekanan pasar.

Persaingan Makin Sengit

Ukraina menambah ketatnya persaingan untuk mendapatkan pasokan, ketika gudang gas Ukraina hampir sepenuhnya kosong setelah serangan pasukan Rusia telah memangkas produksi gas domestik.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *