Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Investor Veteran Jim Rogers Ramalkan Ledakan Ekonomi Rusia



loading…

Investor veteran Jim Rogers mengatakan, Rusia bakal mengalami ledakan ekonomi. Foto/Dok

JAKARTAInvestor veteran Jim Rogers mengatakan, Rusia bakal mengalami ledakan ekonomi setelah perang Ukraina berakhir. Menurutnya resolusi konflik akan menstabilkan situasi geopolitik dan berdampak positif pada obligasi Rusia, rubel, dan investasi asing.

Dalam sebuah wawancara dengan RBK, investor asal AS itu mengutarakan, berakhirnya perang Ukraina akan memungkinkan investor asing untuk kembali ke pasar. Banyak dana milik investor non-Rusia diblokir karena sanksi Barat terkait Ukraina dan aksi balasan Moskow sejak awal 2022.

Pada bulan Maret, Rusia meluncurkan skema pertukaran aset yang memungkinkan investor Rusia dan asing untuk menukar sekuritas Barat yang dibekukan dengan dana yang tidak bergerak di Rusia. Dua putaran skema membebaskan aset asing sekitar 10,64 miliar rubel (USD102 juta).

Namun Rogers, yang portofolio Rusianya mencakup saham di maskapai penerbangan negara Aeroflot, tidak berpartisipasi. Dia mengaku ingin mempertahankan aset Rusia dan berharap dapat membeli lebih banyak setelah non-residen mendapatkan kesempatan untuk berdagang di pasar Rusia.

“Saya akan dengan senang hati membeli lebih banyak saham Aeroflot, saya akan dengan senang hati membeli saham Moscow Exchange, saya akan dengan senang hati membeli sesuatu jika ada perdamaian yang nyata,” katanya.

Rogers mengatakan, pasar Rusia saat ini tidak cocok bagi sebagian besar investor asing karena risiko terkait konflik, termasuk kekhawatiran penyitaan aset. Namun dia memprediksi bakal ada perubahan drastis setelah resolusi, yang mengarah pada ledakan pasar, harga obligasi yang lebih tinggi, hingga penguatan rubel.

“Jika situasinya berubah, mungkin saya akan didorong untuk lebih memperhatikan obligasi dan rubel,” kata Rogers.

Dia menambahkan, bahwa saham di Bursa Moskow (MOEX) dan saham travel serta pariwisata dapat menjadi penerima manfaat yang signifikan setelah ketegangan geopolitik mereda.

Pandangan optimisme Rogers dikaitkan dengan kemenangan pemilihan presiden AS Donald Trump. Dimana Trump telah berjanji bakal mendamaikan perang Ukraina setelah kembali ke Gedung Putih. Ditambah serta utusan khusus untuk Rusia dan Ukraina, Keith Kellogg baru-baru ini menyatakan harapan terciptanya resolusi dalam waktu 100 hari setelah pelantikan Trump pada 20 Januari.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *