Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Indonesia dan USTR Intensif Bahas Negosiasi Tarif dalam 60 Hari ke Depan



loading…

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dari pihak USTR. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Pemerintah Indonesia bergerak cepat setelah melakukan pertemuan tingkat Menteri dengan United States Trade Representative (USTR) pada Kamis (17/4). Delegasi Indonesia langsung menindaklanjuti dengan pembahasan teknis, menyepakati format, prosedur dan jadwal negosiasi yang ditargetkan selesai dalam 60 hari.

“Sesuai arahan Menko Airlangga target penyelesaian pembahasan adalah dalam 60 hari. Sisa 30 hari dari masa penundaan tarif 90 hari akan digunakan untuk tahap implementasi kesepakatan,” ujar Tim Teknis Indonesia melalui siaran pers, Senin (21/4/2025).

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Ambassador Jamieson Greer dari pihak USTR. Hanya sehari berselang, Tim Teknis Indonesia langsung duduk bersama Tim Teknis USTR pada Jumat (18/4) untuk mulai membahas isu-isu krusial yang menjadi perhatian kedua negara.

Kedua belah pihak menyoroti berbagai hambatan non-tarif seperti perizinan impor, perdagangan digital, hingga bea atas transmisi elektronik atau Customs Duties on Electronic Transmissions (CDET). Isu pre-shipment inspections dan kewajiban surveyor, serta ketentuan local content untuk industri, juga masuk dalam daftar prioritas.

Selain itu, format dan mekanisme negosiasi turut dikupas tuntas, termasuk pembahasan tarif resiprokal, sektoral, dan tarif dasar. Indonesia berharap format dan tahapan negosiasi dapat disepakati dalam waktu dekat, sehingga pembahasan bisa segera berlanjut ke tahap penyelesaian.

Pihak USTR merespons positif proposal Indonesia dan kini tengah menyusun working document berisi cakupan serta substansi negosiasi yang lebih mendalam. Kedua negara juga tengah menyiapkan posisi bersama untuk memperkuat dialog dan mencapai titik temu secepat mungkin.

Sebagai informasi, Tim negosiasi dari Indonesia melibatkan perwakilan lintas kementerian/lembaga terkait kebijakan tarif perdagangan. Mereka terdiri dari pejabat Kemenko Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Dewan Ekonomi Nasional, serta Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *