Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

India Perluas Pembayaran Mata Uang Digital ke Negara-negara Mitra BRICS



loading…

Anggota BRICS, India sedang memperkuat kerja sama pembayaran mata uang digital (Central Bank Digital Currency/CBDC) dengan lebih banyak negara untuk transaksi lintas batas. FOTO/iStock

JAKARTA – Anggota BRICS , India sedang memperkuat kerja sama pembayaran dengan mata uang digital (Central Bank Digital Currency/CBDC) dengan lebih banyak negara untuk transaksi lintas batas. Bloomberg melaporkan, India bekerja sama dengan berbagai negara di Asia Selatan untuk memproses sistem tersebut.

Negara-negara tersebut termasuk Filipina, Sri Lanka, dan Uni Emirat Arab (UEA), yang juga merupakan mitra BRICS India. Deputi Gubernur Reserve Bank of India (RBI) T. Rabi Sankar mengonfirmasi perkembangan ini dalam sebuah konferensi di Cebu, Filipina.

Selain itu, India sebagai anggota BRICS telah menjaga kesepakatan pembayaran CBDC dengan Bhutan dan Nepal. RBI juga berkolaborasi dengan negara-negara ASEAN untuk mengintegrasikan platform ini untuk semua negara yang sejalan. Bagi yang belum tahu, India adalah salah satu negara pertama di dunia yang berhasil meluncurkan uji coba CBDC.

India juga sedang mengevaluasi kemungkinan peluncuran mata uang digital CBDC untuk keperluan pemerintahan, ritel, dan institusi. Negara ini juga mempelajari dampak yang mungkin ditimbulkan oleh mata uang CBDC terhadap perekonomian secara keseluruhan, sistem perbankan, dan kebijakan moneter.

Saat ditanya tentang kapan mata uang digital CBDC akan diluncurkan, Sankar mengatakan bahwa India tidak terburu-buru.

“Kami tidak tergesa-gesa untuk meluncurkannya segera. Setelah kami memiliki gambaran mengenai hasil atau dampaknya, kami akan meluncurkannya. Kami tidak menetapkan jadwal tertentu untuk itu,” kata Sankar dilansir dari Watcher Guru, Selasa (25/11/2024).

India berada di garis terdepan dalam fase uji coba CBDC dan bisa meluncurkan mekanisme ini lebih awal daripada negara lain. Dari 198 negara di dunia, sekitar 134 negara sedang bekerja untuk membentuk mata uang CBDC. Hampir seluruh negara anggota BRICS, termasuk India, Rusia, dan China berencana untuk meluncurkan mata uang digital CBDC mereka sendiri.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *