Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton



loading…

Produksi batu bara di India menyentuh rekor tertinggi 1 miliar ton pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2025. Foto/Dok

JAKARTAProduksi batu bara di India menyentuh rekor tertinggi 1 miliar ton pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2025, seperti disampaikan oleh Menteri Pertambangan G. Kishan Reddy. Ketika ekonominya terus berkembang pesat, India sebagian besar bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik domestik.

Konsumen batu bara terbesar kedua di dunia setelah China, India menghasilkan sekitar 74% listriknya dari pembangkit berbasis batu bara. Sementara itu pangsa batu bara dalam bauran energi nasional berjumlah sekitar 55%.

India yang mengekstraksi 997,83 juta ton batu bara pada tahun fiskal 2023-24, kini telah bergabung dengan China sebagai satu-satunya negara yang produksi batu bara tahunannya melebihi 1 miliar ton.

“Pencapaian ini akan memicu permintaan listrik yang meningkat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi setiap orang India,” kata Menteri Pertambangan India pada hari Jumat dalam sebuah postingan di X.

Selain itu Menteri ini juga menyoroti bahwa produsen batu bara di negara itu “tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memastikan penambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.”

Perdana Menteri, Narendra Modi memuji pencapaian bersejarah India dengan, menyebutnya sebagai “momen yang membanggakan bagi India” dan menekankan komitmen pemerintah terhadap ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi dan kemandirian.

Peningkatan produksi batubara dalam negeri telah membantu mengurangi impor. Pembelian batu bara dari luar negeri turun 8,4% pada periode April hingga Desember 2024, menghasilkan devisa sekitar USD5,43 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data pemerintah.

Di balik rencana soal batu bara, pemerintah menetapkan target produksi sebesar 1,08 miliar ton untuk tahun fiskal saat ini. Sementara India terus mengimpor batu bara, demi memenuhi permintaan puncak di musim panas.

Pemerintah India juga mengejar target swasembada batu bara pada tahun 2026 melalui peningkatan output domestik dan perluasan sumber energi terbarukan. Untuk diketahui pertumbuhan rata-rata ekonomi India mencapai 6,5% dalam dua dekade sebelum pandemi Covid-19.

Lalu terus berkembang sebesar 6,4% pada tahun fiskal 2024-2025 dan 8,2% pada tahun fiskal sebelumnya, menjadikan India ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Reserve Bank of India memperkirakan pertumbuhan menyentuh 6,7% pada tahun fiskal berikutnya, yang dimulai pada bulan April, didorong oleh peningkatan aktivitas industri dan konsumsi rumah tangga.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *