Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

HKTI Dorong Penyederhanaan Regulasi Perkuat Industri Hasil Tembakau



loading…

HKTI mendorong penyederhanaan regulasi dan penguatan perlindungan terhadap industri padat karya khususnya industri hasil tembakau. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendorong penyederhanaan regulasi dan penguatan perlindungan terhadap industri padat karya khususnya industri hasil tembakau (IHT) guna meningkatkan kesejahteraan petani tembakau sekaligus menjaga keberlangsungan industri.

Pengurus Pusat HKTI Delima Hasri Azahari mengatakan deregulasi yang sedang digalakkan pemerintah dapat menjadi angin segar bagi sektor pertanian termasuk para petani tembakau. Dengan penyederhanaan birokrasi dan kebijakan Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang lebih berpihak kepada petani, pemerintah dapat menjangkau petani secara lebih cepat dan tepat sasaran sehingga berdampak positif signifikan.

“Tujuannya agar setiap rantai kebijakan dari pemerintah bisa lebih efektif dan efisien. Sehingga yang diuntungkan adalah para petani sebagai tulang punggung ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia,” ujar Delima dalam pernyataannya, Jumat (23/5).

Baca Juga: Serikat Pekerja Dorong Deregulasi PP 28/2024 dan Moratorium Kenaikan CHT

Dia menambahkan, penyederhanaan regulasi juga mampu meningkatkan hasil panen dan mengatasi persoalan distribusi pupuk yang selama ini menjadi kendala di lapangan. Selain itu, Delima menekankan pentingnya penguatan organisasi petani, seperti Wanita Tani dan Pemuda Tani, sebagai upaya strategis meningkatkan daya saing petani di tengah tekanan pasar yang semakin ketat.

“Pemerintah harus melindungi sekaligus menyejahterakan petani. Kehadiran Wanita Tani dan Pemuda Tani menunjukkan perhatian pemerintah terhadap persoalan pertanian,” kata dia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *