Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Harta 50 Miliarder Korea Melorot Jadi Rp1.646 T Gegara Darurat Militer dan Tarif AS



loading…

Kekayaan 32 miliarder paling tajir mengalami pengurangan, termasuk ahli ekuitas swasta Michael Kim, yang merebut kembali posisi No. 1 setelah jeda setahun. Foto/Dok

JAKARTA – Harta kolektif 50 orang terkaya Korea di 2025 melorot menjadi USD99 miliar atau setara Rp1.646 triliun (kurs Rp16.628 per USD) dari USD115 miliar pada tahun lalu. Penyebabnya krisis politik terbesar dalam beberapa dekade yang dialami Korea Selatan (Korsel), ditambah tarif impor Amerika Serikat (AS) yang mengguncang dunia.

Gejolak politik di Korea dipicu oleh deklarasi darurat militer yang berumur pendek pada bulan Desember oleh Presiden Yoon Suk Yeol, hingga berujung diskors dan akhirnya dimakzulkan. Gejolak serta tarif AS berdampak pada indeks acuan Kospi negara itu, yang turun 15% sejak terakhir kali mengukur data tahunan dalam 12 bulan.

Kekayaan 32 miliarder paling tajir mengalami pengurangan, termasuk ahli ekuitas swasta Michael Kim, yang merebut kembali posisi No. 1 setelah jeda setahun, meskipun ada sedikit penurunan kekayaan bersihnya menjadi USD9,5 miliar. MBK Partners menjadi sorotan setelah rantai hypermarket Homeplus terjerat utang hingga mengalami masalah keuangan dan mengajukan rehabilitasi perusahaan.

Sementara itu kekayaan Jay Y. Lee, chairman eksekutif Samsung Electronics, juga menyusut sebesar USD3,7 miliar menjadi USD7,8 miliar dan membuat posisinya tergelincir ke tempat kedua dari yang terkaya tahun lalu. Perusahaan dinilai lambat mengantisipasi ledakan AI, menjadikannya sebagai salah satu yang tertinggal di antara saham teknologi.

Pemenang terbesar dalam dolar tahun ini adalah chairman Meritz Financial Group, Cho Jung-ho yang kekayaannya melonjak sebesar USD1,5 miliar menjadi USD7,7 miliar dan dia naik satu peringkat untuk menjadi orang terkaya ketiga di negara itu.

Raksasa keuangan melaporkan rekor laba bersih sebesar 2,3 triliun won (USD1,6 miliar) pada tahun 2024, menyusul penggabungan unit asuransi dan sekuritasnya.

Di sisi lain miliarder yang terpukul yakni Kwak Dong Shin, chairman dan CEO Hanmi Semiconductor, ketika kekayaannya anjlok lebih dari dua pertiga menjadi USD1,25 miliar. Saham pembuat peralatan pengemasan semikonduktor turun lebih dari setengahnya dari tahun lalu karena pertumbuhan pendapatan kehilangan tenaga.

Pemenang terbesar secara persentase adalah Park Soon-jae, salah satu pendiri dan CEO perusahaan bioteknologi Alteogen, yang kekayaannya melesat 68% menjadi USD2,4 miliar setelah menandatangani serangkaian kesepakatan lisensi yang menguntungkan.

Pada bulan Maret, mereka menandatangani dua kontrak senilai USD1,4 miliar dengan raksasa farmasi AstraZeneca untuk menggunakan teknologi enzimnya yang mengembangkan obat kanker subkutan (disuntikkan tepat di bawah kulit).



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *