Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Harga Gas Eropa Sentuh Level Tertinggi dalam Satu Tahun, Ini Sebabnya



loading…

Harga gas alam di Eropa Barat melonjak pada tengah pekan kemarin menyusul peringatan dari raksasa energi negara Austria OMV. Foto/Dok

JAKARTAHarga gas alam di Eropa Barat melonjak pada tengah pekan kemarin menyusul peringatan dari raksasa energi negara Austria OMV bahwa Rusia menghentikan pasokan. Biaya gas berjangka untuk pengiriman Desember di pusat TTF di Belanda melonjak 5% menjadi sekitar USD502 per seribu meter kubik, atau 46 euro per megawatt-jam.

Selama perdagangan pagi sebelum akhir pekan, harga gas sempat mundur sedikit. Terakhir kali gas berjangka berada di level ini adalah pada Desember 2023.

Harga gas mulai melonjak setelah OMV, salah satu pedagang gas terbesar di benua itu, memperingatkan tentang kemungkinan penghentian pasokan gas dari Rusia karena konflik dengan perusahaan energi negara Rusia Gazprom.

OMV sebelumnya mengeluhkan pasokan “tidak teratur” dari Gazprom ke Jerman, sebelum pengiriman berakhir sepenuhnya pada September 2022, hingga berujung pada gugatan terhadap anak perusahaan perusahaan, Gazprom Export.

OMV mengumumkan pada hari Rabu, bahwa mereka telah memenangkan gugatan dan telah diberikan kompensasi 230 juta euro. Perusahaan memperingatkan bahwa langkah ini dapat menyebabkan “memburuknya hubungan kontraktual” dengan Gazprom dan mengakibatkan “potensi penghentian pasokan gas.”

OMV mengklaim bahwa mereka dapat terus mengirimkan gas ke pelanggan dengan mengandalkan penyimpanan, bahkan jika pasokan dari Rusia terganggu.

OMV sebenarnya dijadwalkan menerima gas Rusia di bawah kesepakatan jangka panjang dengan Gazprom yang berakhir pada tahun 2040. Sementara Wina telah menyuarakan niatnya untuk mengakhiri ketergantungannya selama beberapa dekade pada gas Rusia, namun mereka telah gagal menemukan penyedia alternatif, karena impor dari negara lain jauh lebih mahal.

Impor gas Rusia Austria mencapai level sebelum pra-konflik Ukraina tahun lalu, karena negara itu mengimpor hampir dua kali lipat jumlah gas yang dibutuhkan untuk meggerakkan ekonominya. Pasokan Rusia yang stabil memungkinkan Wina menjadi pengekspor energi bersih ke negara-negara Eropa lainnya.

Menyusul peringatan OMV, Menteri Energi Austria, Leonore Gewessler mengatakan, pasokan gas negara itu aman karena telah “mempersiapkan kemungkinan gangguan pasokan untuk waktu yang lama” dan menekankan fasilitas penyimpanan gasnya dalam kondisi penuh.

“Perkembangan saat ini seputar kontrak pasokan OMV untuk gas Rusia harus ditanggapi dengan serius, tetapi tidak menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan pasokan kami. Austria dapat dan akan mengelola tanpa gas Rusia,” tulis Gewessler di X pada hari Kamis.

Namun bagaimanapun Ia mengakui, “jelas bahwa gangguan pasokan yang tiba-tiba dapat menyebabkan ketegangan di pasar gas.”

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *