Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Grab Akhirnya Buka Suara Soal Isu Merger dengan Gojek



loading…

Grab Indonesia akhirnya buka suara terkait wacana merger dengan kompetitornya, GoTo dan anggapan bahwa keberadaan Grab di Tanah Air sebagai bentuk dominasi asing. Foto/Dok

JAKARTAGrab Indonesia akhirnya buka suara terkait wacana merger dengan kompetitornya, GoTo dan anggapan bahwa keberadaan Grab di Tanah Air sebagai bentuk dominasi investasi asing . Diungkap Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy bahwa, kedua isu tersebut merupakan spekulasi tidak berdasar.

“Ada banyak spekulasi yang beredar terkait merger antara Grab dengan salah satu pelaku industri. Spekulasi tersebut tidak berdasarkan informasi yang terverifikasi, sehingga kami tidak dapat menanggapinya lebih lanjut,” kata Tirza dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Driver Ojol hingga Konsumen Bisa Dirugikan Jika Grab dan Gojek Merger

Tirza mengklaim, saat ini fokus Grab adalah memberdayakan pelaku ekonomi kecil dengan membuka peluang luas bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan secara mandiri, bahkan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan saat menghadapi tantangan ekonomi.

Untuk isu dominasi asing, Tirza menyatakan, Grab beroperasi sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), bentuk investasi yang diatur dan diizinkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ia juga menegaskan perusahaan hampir sepenuhnya dijalankan talenta lokal.

“99% dari seluruh karyawan Grab Indonesia adalah WNI yang berdomisili dan bekerja penuh di Indonesia. Hanya 1 orang manajemen Grab di Indonesia adalah Warga Negara Asing, sisanya adalah Warga Negara Indonesia,” jelas Tirza menekankan.

Baca Juga: Ojol Minta Regulasi Kemitraan yang Adil, Bukan Status Formal

“Hal ini mencerminkan komitmen Grab dalam memberdayakan dan mempercayakan peran kepemimpinan kepada putra-putri bangsa, baik dalam sisi operasional, strategi, maupun pengambilan keputusan bisnis,” tandasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=jL

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *