Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Genjot Swasembada Pangan lewat Program Intercropping Padi



loading…

PTPN III (Persero) melalui sub holding PT Perkebunan Nusantara IV akan menginisiasi program peremajaan sawit rakyat yang ditumpang sari atau intecropping dengan penanaman padi. Foto/Dok

JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui sub holding PT Perkebunan Nusantara IV akan menginisiasi program peremajaan sawit rakyat yang ditumpang sari atau intecropping dengan penanaman padi. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan, total luas Perkebunan sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektare (ha) dengan 42% atau 6,94 juta ha merupakan kebun sawit milik rakyat.

“Untuk kebun milik rakyat sendiri, dari 6,9 juta ha itu saat ini ada sekitar 2,8 juta ha sawit yang usianya di atas 25 tahun dan perlu segera diremajakan,” kata Abdul Ghani dalam keterangannya dikutip, Rabu (27/11/2024).

Selama ini menurut Abdul Ghani, lokasi areal peremajaan sawit rakyat (PSR) kerap berstatus “idle” selama kurang lebih dua setengah tahun atau menjelang panen tiba. Untuk itu, PTPN yang mendapat arahan dari Kementerian BUMN telah menjalin sinergi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak terkait untuk menginisiasi pelaksanaan program intercropping di areal PSR saat kondisi tanaman belum menghasilkan.

“Ini potensinya cukup besar untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan bapak presiden,” tuturnya.

Inisiasi yang turut melibatkan para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Riset Perkebunan Nusantara itu diwujudkan melalui Program Tanam Padi PTPN (Tampan) yang rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Sebagai pilot project, Tampan perdana akan digesa di lahan PSR yang menjadi binaan PTPN IV (PalmCo) yang ada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Direktur PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa menambahkan, penanaman padi di lahan PSR akan menggunakan Padi Gogo melalui mekanisme pola intercropping pada sebagian areal tanam ulang kebun sawit plasma milik Koperasi Produsen Karya Maju di Kampung Berumbung Baru, Kecamatan Dayun, Siak.

“Rencananya kita akan memulai di atas 60 Ha areal PSR milik petani di Siak. Dari 60 Ha tersebut, dengan mekanisme tumpang sari atau tanaman sela, maka padi gogo bisa ditanam mencapai 20 Ha,” beber Jatmiko.

Sementara itu, IPB sebelumnya telah meluncurkan program pengembangan padi gogo guna mengoptimalkan potensi intercropping di lahan PSR untuk mendukung ketahanan pangan. Rektor IPB University, Prof Arif Satria menjelaskan, kajian potensi intercropping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat ini mampu mendukung swasembada beras.

“Terdapat potensi pemanfaatan sekitar 470 ribu hektare lahan PSR yang dapat menghasilkan tambahan 1,1 juta ton beras,” tandasnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *