Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Gagas Ekowisata Mangrove, PLN EPI Kembangkan Ekonomi Kerakyatan di Desa Bunton Cilacap



loading…

PLN EPI melaksanakan program Pelatihan Pemeliharaan Rumah Bibit dan Perawatan Area Konservasi Mangrove di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. FOTO/Mohammad Faizal

CILACAP – PT PLN Energi Primer (PLN EPI) melaksanakan program “Pelatihan Pemeliharaan Rumah Bibit dan Perawatan Area Konservasi Mangrove” di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial PLN EPI yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta pengembangan ekonomi kerakyatan melalui ekowisata mangrove.

Manager Komunikasi dan TJSL PLN EPI Dita Artsana mengatakan, program tersebut digelar setelah dilaksanakannya social mapping di Desa Bunton. Dari hasil social mapping tersebut, kata dia, didapati bahwa Desa Bunton rentan terhadap abrasi dan perubahan iklim. Karena itu, penanaman mangrove dinilai bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Di sisi lain, lanjut dia, ada potensi besar yang bisa dikembangkan dari kegiatan tersebut, berupa ekowisata mangrove.

“Ada 17 program yang akan dikembangkan dengan fokus antara lain pada UMKM, pendidikan dan pelatihan, bank sampah, serta pengembangan ekowisata, ” paparnya di acara peresmian program pelatihan pemeliharaan rumah bibit di Desa Bunton, Cilacap, Rabu (7/5).

Baca Juga: PLN EPI Gelar Program EPI Green2Gether di Menteng Dalam

Dita mengatakan, melalui pelatihan ini masyarakat diharapkan memiliki keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut. Tak hanya pembibitan, ke depan juga akan dilakukan kegiatan pelatihan eco print dengan memanfaatkan daun mangrove sebagai bahan pewarna organik, yang diharapkan dapat menjadi kegiatan usaha yang bisa menjadi sumber tambahan pendapatan masyarakat.

“Kita harapkan dalam 3 tahun ke depan selama program ini berjalan, masyarakat Desa Bunton dapat mandiri dan lebih berdaya secara ekonomi, ” ujar Dita.

Pada kesempatan yang sama, Camat Adipala Teguh Prastomo mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif PLN EPI di Desa Bunton. “Harapan kami juga agar kegiatan yang dilaksanakan PLN EPI ini berkelanjutan dan bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan di Desa Bunton melalui ekowisata dan lainnya, ” tuturnya.

Baca Juga: PLN EPI Dukung Peningkatan Kapasitas BUMDes Gunungkidul

Harapan yang sama diungkapkan para warga desa yang menjadi peserta pelatihan yang digelar PLN EPI. Salah satu peserta, Supriati, mengatakan bahwa dirinya berharap keterampilan yang diperolehnya akan bermanfaat bagi masyarakat desa. Peserta lainnya, Kasiman, yang berprofesi sebagai petani berharap pengembangan mangrove ini dapat menjaga kelestarian Desa Bunton sehingga terhindar dari abrasi.

“Semoga mangrove yang dikembangkan nanti bisa mencegah abrasi, juga menahan terpaan angin sehingga membantu kegiatan pertanian di sini, ” tuturnya.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *