loading…
Majalah Fortune Indonesia kembali merilis daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia. Foto/Dok
Total pendapatan dari seratus perusahaan yang masuk dalam lis paling bergengsi ini mencapai Rp5.606,67 triliun. Dari sisi persentase, pendapatan mereka berkontribusi 26,83 persen terhadap perekonomian Tanah Air. Memang lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 28,75 persen, tapi masih signifikan.
Pada daftar Fortune Indonesia 100 tahun ini, terdapat 19 perusahaan yang tergolong sebagai BUMN.
“Meski jumlahnya hanya 19 perusahaan, kontribusi mereka setara 50 persen total pendapatan Fortune Indonesia 100 pada tahun ini,” kata Hendra Soeprajitno, Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia dalam keterangannya, Selasa (13/8/2024)
Dalam Fortune Indonesia 100 tahun ini, perusahaan yang bergerak di sektor energi mengalami pukulan terbesar. Hanya enam dari 16 perusahaan sektor energi menorehkan kenaikan laba bersih, salah satunya PT Pertamina (Persero) yang masuk dalam daftar Fortune Global 500.
Sementara itu, sektor yang konsisten mencatatkan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan dan laba bersih, yakni keuangan, yang diwakili oleh pemain perbankan. Dari total laba bersih Fortune Indonesia 100 yang mencapai Rp 487,89 triliun, hampir separuhnya atau 45,24 persen disumbangkan oleh sektor keuangan.
Perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune Indonesia 100 harus merilis laporan keuangan yang telah diaudit, maksimal dengan jangka waktu 30 Juni 2024. Perusahaan terbuka harus melaporkan kinerja keuangannya ke pihak regulator atau menampilkan pada situs web perusahaan.
Ketika perusahaan mencatatkan kinerja dalam dolar AS, maka perbandingan kinerja dengan tahun sebelumnya dilakukan dengan menggunakan mata uang yang sama. Namun, dalam daftar Fortune Indonesia 100, angka ditampilkan setelah dikonversi ke mata uang rupiah dengan kurs rata-rata tahun fiskal 2023, yaitu Rp15.416 per dolar AS.