Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Fokus Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern



loading…

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bangga melihat kemajuan sektor pertanian di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya,saat ini para petani di wilayah tersebut sudah menerapkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern dalam pengembangan sektor pertanian utamanya untuk produksi pangan.

“Model pertanian yang kita lakukan di sini adalah transformasi dari tradisional menjadi pertanian yang modern, full mekanisasi,” kata Mentan Amran saat melakukan kunjungan kerja pada Jumat (9/5/2025).

Didampingi Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, Bupati PPU, Mudyat Noor, Mentan Amran meninjau kegiatan Akselerasi Menuju Indonesia Swasembada Pangan yang melibatkan petani milenial dengan penggunaan sejumlah alat mesin pertanian seperti transplanter, rotavator, hand traktor dan drone yang digunakan untuk penanaman padi sistem tanam benih langsung (Tabela).

“Modernisasi pertanian menjadi daya tarik di kalangan muda yang selama ini masih enggan terjun di sektor pertanian khususnya budidaya tanaman pangan,”kata Mentan.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah membentuk Brigade Pangan yang fokus untuk mengelola usaha tani secara terstruktur dengan infrastruktur modern untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi serta untuk mewujudkan agribisnis pertanian dengan penerapan teknologi modern yang melibatkan generasi muda.

“Kami terharu tadi ada pemuda milenial yaitu tim brigade pangan berpendapatan 24 juta per bulan bersih. Ini yang kita harapkan. Bagaimana menarik milenial ke sektor pertanian adalah pendapatannya harus lebih tinggi daripada mereka menjadi pegawai negeri dan sudah dibuktikan diberbagai daerah bahwa bertani itu menguntungkan,”kata Mentan Amran.

Bersamaan, Bupati PPU, Mudayat Noor menyampaikan bahwa moderinsasi pertanian yang sedang dilakukan oleh Brigade Pangan di wilayahnya merupakan wujud keseriusan Pemda dalam mendukung Astacita Presiden Republik Indonesia.

“Kami mendukung cita-cita mewujudkan swasembada pangan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Kami atas nama masyarakat menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Menteri Pertanian, bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara selalu diperhatikan dengan program dan sejumlah kegiatan,” kata Mudayat.

Sebagai informasi, Kabupaten PPU mendapatkan alokasi bantuan optimasi lahan pertanian seluas 5.896 ha untuk peningkatan indek pertanaman (IP) dari 167 menjadi IP 250. Selain itu, Kementan juga menggelontorkan bantuan alat mesin pertanian sebagai sarana modernisasi pertanian bagi 29 Brigade Pangan.

(tar)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *