Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ekspor Gandum Rusia Tembus Rekor Tertinggi, Penadah Terbesarnya Anggota Baru BRICS



loading…

Ekspor gandum Rusia melonjak ke rekor tertinggi pada awal musim pertanian tahun 2024-2025, meskipun ada upaya Uni Eropa untuk membatasi akses Moskow ke pasar biji-bijian global. Foto/Dok

JAKARTAEkspor gandum Rusia melonjak hingga menyentuh rekor tertinggi pada awal musim pertanian tahun 2024-2025, meskipun ada upaya Uni Eropa untuk membatasi akses Moskow ke pasar biji-bijian global. Peningkatan ekspor pertanian Rusia berdasarkan data industri terbaru.

Uni Eropa (UE) memberlakukan tarif yang lebih tinggi pada impor biji-bijian Rusia tahun lalu, yang bertujuan untuk mengekang pendapatan ekspor Moskow. Selain itu keputusan UE didasarkan pada kekhawatiran bahwa harga gandum Rusia yang murah dapat mengganggu stabilitas pasar Eropa.

Sementara itu Moskow telah mengecam pembatasan tersebut, dengan alasan bahwa kenaikan tarif bukanlah “efek samping” dari sanksi, tetapi upaya yang disengaja untuk melemahkan Rusia. Kremlin telah memperingatkan bahwa tindakan Uni Eropa dapat memperburuk kerawanan pangan global, sembari menambahkan bahwa “konsumen di Eropa pasti akan menderita” dari kenaikan harga.

Menurut data terbaru dari operator kereta api Rusagrotrans, pengiriman gandum Rusia mencapai rekor 32,2 juta ton antara periode Juli dan Januari, atau mengalami kenaikan dari 31,8 juta ton pada periode yang sama musim lalu. Namun, ekspor Januari turun signifikan menjadi 2,47 juta ton, merosot jauh dari 4,08 juta ton pada bulan yang sama tahun 2024.

Mesir tetap menjadi pembeli utama gandum Rusia, anggota baru BRICS itu mengimpor 6,3 juta ton yang setara 1,7 kali lebih banyak dari periode sama tahun lalu. Sedangkan Bangladesh menyalip Türkiye sebagai tujuan terbesar kedua, dengan menerima 2,28 juta ton gandum Rusia.

Di sisi lain pengiriman gandum Rusia ke Turki turun hampir 50% menjadi 2,28 juta ton, menandai level terendah dalam delapan tahun. Selanjutnya Aljazair dan Kenya melengkapi lima importir teratas, masing-masing meningkatkan pembelian menjadi 1,69 juta ton dan 1,4 juta ton.

Pada bulan Desember, Rusia memperkenalkan kuota ekspor gandum untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan biji-bijian domestik. Kuota, yang ditetapkan sebesar 10,6 juta ton dari 15 Februari hingga 30 Juni 2025, namun tidak berlaku untuk ekspor yang dimaksudkan untuk bantuan kemanusiaan internasional.

Sebagai bagian dari program bantuan pangannya, Rusia telah menyediakan 1.600 ton biji-bijian yang diberikan kepada Ethiopia menurut TASS. Moskow juga mengirimkan 65 ton gandum ke Mali, yang tiba pada bulan Desember.

Inisiatif ini paling terbesar dari sebelumnya yang pernah dilakukan Rusia, tercatat ada 200.000 ton gandum disumbangkan ke enam negara Afrika berpenghasilan rendah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *