Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dukung Misi Ketahanan Energi, ASPEBINDO Jadi Mitra Strategis Pemerintah



loading…

Diskusi panel yang bertajuk Building a Robust Energy Infrastructure to Achieve Energy Resilience. (Foto: iNews Media Group/Aldhi Chandra Setiawan)

JAKARTA – Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) menggelar Indonesia Energy Outlook 2025 di Residences Ballroom, Park Hyatt Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan ASPEBINDO pada misi ketahanan energi nasional dengan menjadi mitra strategis dalam transformasi energi Indonesia. Dalam hal ini, ketahanan energi nasional menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam rangka transformasi energi dan pemanfaatan sumber daya nasional.

Ketahanan energi ini termasuk dalam delapan misi besar pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang juga dikenal sebagai Asta Cita. Untuk mewujudkannya, kementerian dan lembaga telah menyusun berbagai program strategis, salah satunya percepatan pembangunan infrastruktur.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian Ekonomi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) La Ode Sulaeman menggambarkan tiga tantangan utama dalam pengembangan dan pengelolaan energi melalui konsep ‘The Energy Trilemma’. Konsep yang dikembangkan oleh World Energy Council ini terdiri dari ketahanan energi, keterjangkauan energi, dan juga kelestarian lingkungan.

“Kalau kita lihat dari Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), energy mix pembangkit masih didominasi oleh pembangkitan menggunakan moda gas bumi sampai dengan 2050. Untuk itu, kita mengupayakan pembangunan infrastruktur agar bisa memenuhi kebutuhan energi dalam negeri,” ujarnya.

Infrastruktur menjadi unsur utama dalam mencapai ketahanan energi. Sebab, perannya begitu penting dalam rantai pasok energi, sehingga proses pendistribusian dapat berjalan dengan baik dan menjangkau seluruh wilayah Tanah Air.

Hal ini turut diamini oleh Direktur Investasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Boy Robyanto. Dia menjabarkan peran pelabuhan sebagai ‘hub’ distribusi energi, yakni titik kritis rantai pasok energi, serta konektivitas pelabuhan dengan transportasi darat, laut, dan udara.

“Pengembangan infrastruktur pelabuhan yang modern dan efisien terus dilakukan untuk mendukung kemandirian energi nasional, sejalan dengan upaya mencapai swasembada energi. Peningkatan akses energi ke daerah terpencil melalui pelabuhan dapat membantu pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Internasional Explorasi dan Produk Jaffee Arizon Suardin mengatakan bahwa pihaknya mendukung misi Asta Cita melalui berbagai terobosan. Tak terkecuali program swasembada energi, SDM yang berkualitas, pendanaan, hingga BUMN yang dinilai tegak lurus terhadap Asta Cita pemerintah.

“Kami terus melihat opportunity untuk penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya dalam rangka memproduksi minyak dan gas. Kami memastikan proyek ini mempunyai CO2-foodprint yang lebih kecil. Tidak lagi melepaskan emisi yang sangat besar,” katanya dalam diskusi panel ASPEBINDO bertajuk ‘Building a Robust Energy Infrastructure to Achieve Energy Resilience’ di Jakarta, Kamis (27/2/2025).



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *