Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dukung Asta Cita, Serikat Pekerja Minta Pertamina di Bawah Kendali Presiden



loading…

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mengatakan, pengembalian Pertamina ke bentuk asalnya sebagai perusahaan negara yang langsung berada di bawah kendali Presiden merupakan langkah strategis. Foto/Dok

SURABAYAFederasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mendukung penuh terhadap visi Asta Cita Kedaulatan Energi Nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Visi ini bertujuan untuk mewujudkan Swasembada Energi Nasional.

Presiden FSPPB, Arie Gumilar mengatakan, pengembalian Pertamina ke bentuk asalnya sebagai perusahaan negara yang langsung berada di bawah kendali Presiden merupakan langkah strategis. Hal ini akan mendorong efisiensi biaya, meningkatkan kinerja perusahaan, serta berkontribusi pada kemajuan negara.

“Dengan kembali di bawah kendali Presiden, harga BBM diharapkan dapat ditekan secara signifikan, distribusi BBM menjadi lebih merata, dan kinerja Pertamina secara keseluruhan akan meningkat,” katanya, Jumat (21/2/2025).

Selain itu, kata dia, reintegrasi Pertamina dari struktur Holding-Subholding menjadi perusahaan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir akan meningkatkan efisiensi operasional. Kemudian mampu mengurangi beban perusahaan. Utamanya, dari sisi pajak transaksi antar anak usaha, serta menciptakan bisnis yang lebih tangguh terhadap ketidakstabilan harga komoditas.

“Langkah ini juga akan mempermudah Pertamina dalam menjamin ketersediaan pasokan BBM bagi seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.

Dia menegaskan, dengan kembali menjadi perusahaan negara yang berada langsung di bawah kendali Presiden, pengawasan akan lebih mudah. Peningkatan lifting produksi minyak gas nasional dan penyediaan BBM akan lebih optimal.

“Harga BBM juga diharapkan dapat lebih terkendali, distribusi energi akan lebih merata, serta kinerja operasional Pertamina secara keseluruhan akan meningkat,” tegasnya.

FSPPB, Arie melanjutkan, siap mengawal dan mendukung penuh proses transformasi ini hingga terealisasi. FSPPB juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk cendekiawan, akademisi, serta seluruh rakyat Indonesia, untuk bersama-sama mendukung upaya pengembalian Pertamina sebagai Perusahaan Negara Terintegrasi Hulu-Hilir di bawah kendali Presiden.

“Dengan demikian, kedaulatan energi nasional dapat terwujud demi kemandirian dan kemajuan bangsa,” ujarrnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *