Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dorong Transformasi Pertanian, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani Melalui Korporasi



loading…

Kementerian Pertanian terus mendorong pembentukan korporasi petani di berbagai wilayah sebagai model penguatan kelembagaan pertanian. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Kementerian Pertanian terus mendorong pembentukan korporasi petani di berbagai wilayah sebagai model penguatan kelembagaan pertanian. Korporasi diyakini sebagai salah satu langkah menuju kesejahteraan petani karena skema yang semula dikelola secara individu kini dijalankan secara kolektif dan profesional melalui korporasi.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyatakan, pihaknya berkomitmen mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia melalui pembangunan korporasi pertanian. Ia meyakini bahwa pendekatan berbasis klaster serta pemanfaatan teknologi mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri pangan domestik.

“Perubahan signifikan di wilayah tersebut terjadi berkat transformasi dari model pertanian skala kecil yang dikelola keluarga (small-scale family-owned rice farm operation) menjadi pengelolaan skala besar berbasis korporasi,” ujar Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5).

Baca Juga: Kolaborasi dengan BUMN Pangan, Mentan Amran Optimalkan Kemandirian Pangan Nasional

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani hanya dapat dicapai melalui sinergi multipihak. Ia optimistis kerja keras dan kolaborasi lintas sektor akan membawa hasil nyata. “Kementan telah meluncurkan program-program andalannya guna mencapai target tersebut,” katanya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *