Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dolar AS Terus Menguat, Suku Bunga Tinggi



loading…

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menerangkan, efek kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS. Foto/Dok

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menerangkan, kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS, bisa membuat dolar AS menguat, hingga suku bunga AS tetap tinggi atau higher for longer.Sejauh ini Trump berpeluang menjadi Presiden AS kembali usai unggul dalam hitung cepat melawan rivalnya Kamala Harris.

“Kita monitoring perkembangan Pemilu di AS yang perhitungan sementaranya Trump unggul dan prediksi-prediksi dari pasar dan kami juga melihat kemungkinan-kemungkinan akan menyebabkan mata uang dolar itu akan kuat, suku bunga Amerika akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang masih berlanjut,” jelas Perry dalam rapat kerja Komisi XI DPR, Rabu (6/11/2024).

Perry menjelaskan, dinamika ini akan berdampak kepada seluruh negara emerging market atau berkembang, termasuk Indonesia dan diperkirakan memberkan tekanan pada nilai tukar rupiah. Kemudian tambah Perry, juga akan berdampak terhadap arus modal serta berpengaruh pada dinamika ketidakpastian pasar keuangan.

“Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua arus modal, dan ketiga adalah bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan,” ungkap Perry.

Dengan demikian, untuk mengantisipasi potensi risiko dari menangnya Trump dalam Pilpres AS itu, Perry mengatakan, BI akan bersama pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan, sambil terus mendukung laju pertumbuhan ekonomi.

“Ini yang kemudian kita harus respons secara hati-hati, Bank Indonesia untuk itu terus menyampaikan komitmen kami menjaga stabilitas dan turun dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah dan KSSK,” ujar Perry.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *