Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Diskusi Bareng Maman Abdurrahman, HT Ungkap Pentingnya Pendampingan Bagi UMKM



loading…

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT) menekankan pentingnya pendampingan bagi para UMKM saat berdiskusi dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam acara MNC Forum ke-78. Foto/Dok

JAKARTA – Executive Chairman MNC Group , Hary Tanoesoedibjo (HT) menekankan, pentingnya pendampingan bagi para UMKM saat berdiskusi dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam acara MNC Forum ke-78 yang digelar di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Menurutnya, pendampingan dan pelatihan perlu diberikan kepada UMKM dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga kedepan diharapkan produktivitas UMKM bisa meningkat dan berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Perlu digarisbawahi juga (diberikan) pendamping, pelatihan karena saya perhatikan UMKM itu salah satu kelemahannya hit and run. Jadi konsistensi kualitas itu sering kurang diperhatikan. Tidak semua seperti itu, (tapi) kalau sudah tumbuh mulai mengentengkan,” ungkap Hary Tanoesoedibjo.

Selain pendampingan untuk menjaga konsistensi bisnis, HT juga menilai perlu bagi UMKM memiliki kemampuan accounting dan finance untuk bisa mengembangkan bisnis. Ia pun menilai ini bukan tugas yang ringan bagi Kementerian UMKM, namun dirinya optimis masalah ini bisa diselesaikan.

“Ya ini mungkin perlu pendampingan, tapi kan gak gampang juga karena begitu banyak UMKM yang perlu diurusi. Mereka perlu pelatihan, kemudian bukan hanya konsistensi bisnis mereka, tapi juga kemampuan accounting, finance, ya kadang mereka buku saja gak punya. Jadi ini mungkin PR besar, tapi saya yakin Pak Maman bisa tahu dan menyelesaikan masalah ini,” ucapnya.

Hary Tanoesoedibjo sendiri menyebut bahwa jumlah UMKM yang saat ini sangat banyak, dan penting untuk diperhatikan. Ia melihat, dengan produktivitas UMKM yang diharapkan bisa meningkat, maka bukan tidak mungkin target pertumbuhan 8% bisa tercapai.

“Saya rasa ke depan saya lihat juga akan seperti itu, karena basis UMKM kita kan besar sekali, ada atau 60 juta lebih mungkin ya. Itu bayangkan kalau produktivitasnya meningkat 10, 20, 30 persen, ekonomi kita akan menggeliat sangat luar biasa,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Maman menyampaikan kontribusi UMKM sangat besar ada masa-masa sulit, misalnya krisis moneter di tahun 1998 dan juga pandemi Covid-19.

“Sektor UMKM menjadi sektor yang diunggulkan, menangani, ataupun menjadi tulang punggung di tengah badai COVID. Tidak ada yang meragukan itu. Di saat mungkin korporasi-korporasi besar dulu lantah, terjerembak, jatuh, tapi UMKM bertahan,” jelasnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *