Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dihantui Tarif AS, Rupiah Terancam Tembus Rp17.000



loading…

Pengamat pasar uang brahim Assuaibi mengatakan ada kemungkinan nilai tukar rupiah akan pecah telur melemah ke Rp17.000 per USD. FOTO/Ilustrasi

JAKARTANilai tukar rupiah diperkirakan bakal mengalami tekanan hebat dan berpotensi melemah menembus level Rp17.000 per dolar AS (USD) pada pekan depan. Hal ini dipicu oleh kebijakan tarif impor resiprokal yang diterapkan Amerika Serikat (AS) pada 2 April 2025, yang juga berdampak pada Indonesia.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, kebijakan tarif impor AS sebesar 32 persen ini akan memicu kenaikan harga emas dunia dan meningkatkan tensi geopolitik global. Ketegangan geopolitik yang dimaksud mencakup konflik di Timur Tengah, ancaman AS terhadap Iran terkait program nuklirnya, dan potensi perang kembali antara Rusia dan Ukraina. Kondisi ini memperburuk sentimen pasar dan menekan nilai tukar rupiah.

“Dalam perang dagang ini membuat mata uang rupiah kembali melakukan pelemahan dan kemungkinan besar dalam minggu-minggu ini pembukaan pasar level Rp16.900 kemungkinan besar akan terjadi. Ada kemungkinan besar akan pecah telur juga di Rp17.000 (per USD), ini harus berhati-hati,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Kamis (3/4/2025).

Dampak dari perang dagang ini menurutnya juga diperkirakan akan memukul Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ibrahim memprediksi IHSG akan mengalami penurunan 2-3 persen pada perdagangan Senin pekan depan. “Karena dampak dari perang dagang ini cukup luar biasa apalagi Indonesia sudah masuk dalam biaya impor dari Amerika,” ungkap Ibrahim.

Untuk mengatasi dampak negatif ini, Ibrahim merekomendasikan beberapa langkah yang perlu diambil pemerintah seperti harus menerapkan tarif impor yang sama terhadap produk AS, yaitu 32 persen, segera mencari pasar ekspor baru, memanfaatkan keanggotaan Indonesia di BRICS, perlu menggelontorkan stimulus untuk menanggulangi dampak perang dagang.

Terakhir, menurut Ibrahim Bank Indonesia (BI) harus aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing dan obligasi untuk menstabilkan rupiah. “Ini yang harus dilakukan oleh pemerintah sehingga apa? Sehingga walaupun Amerika melakukan perang dagang terhadap Indonesia, Indonesia sudah siap untuk melakukan perlawanan balik,” pungkas Ibrahim.

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *