Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Didukung Teknologi dan Reaktivasi Sumur Idle, Lifting Minyak 2025 Bisa Dicapai



loading…

Diskusi Formulasi Lifting Migas untuk Kesejahteraan Rakyat dan Ketahanan Energi Nasional di Graha DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (6/11/2024). FOTO/Ist

JAKARTAIndustri , pengamat energi dan pemangku kepentingan di sektor migas optimistis target lifting minyak sebesar 605.000 barrel oil per day (BOPD) dan lifting gas bumi sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan dapat dicapai.

Hal ini didasari dengan terobosan kegiatan pengembangan lapangan migas, penerapan teknologi hingga program reaktivasi sumur idle yang tengah digulirkan oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) maupun SKK Migas bersama seluruh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Tanah Air.

“Dorongan Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam menggenjot produksi minyak dan gas bumi dalam negeri melalui revitalisasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif alias idle tentunya disambut baik seluruh KKKS dan industri penunjang migas. Kita optimistis pencapaiannya ke depan akan lebih baik,” kata Wakil Presiden PetroChina Indonesia Gusminar dalam diskusi bertajuk: “Formulasi Lifting Migas untuk Kesejahteraan Rakyat dan Ketahanan Energi Nasional” di Graha DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Menurut Gusminar, pemangku kepentingan selama ini telah bekerja keras mengamankan target lifting minyak. Mengacu pada data yang dirilis pemerintah, kata dia, dari total 44.985 sumur di Indonesia, sebanyak 16.990 sumur masuk pada kategori sumur idle. Meski tidak semua sumur idle tersebut memiliki potensi untuk reaktivasi, sebagian besar sumur berpotensi reaktivasi.

“Dengan reaktivasi dan mengoptimalkan kembali sumur-sumur yang ada, kita dapat meningkatkan produksi migas secara signifikan, di samping meningkatkan kegiatan eksplorasi dan pengembangan wilayah kerja (WK) migas. Oleh karena itu, dalam forum ini kami menyampaikan pemikiran, saran dan rekomendasi untuk mempertahankan serta meningkatkan laju produksi migas nasional,” ujar Gusminar.

Gusminar menekankan pentingnya untuk terus menarik laju investasi dalam negeri dan asing dengan menawarkan ketentuan fiskal yang kompetitif. Guna menjaga lifting minyak dan gas bumi, tegas dia, dibutuhkan iklim investasi yang mendukung, serta adanya kemudahan berusaha dan perizinan serta perbaikan regulasi sehingga ke depan kegiatan eksplorasi kian massif. “Kemudahan berusaha dan perizinan ikut membantu menjaga lifting migas. Misalnya perlu adanya kemudahan yang bersinggungan dengan kawasan hutan, permasalahan lahan dan lainnya,” tuturnya.

Lebih jauh dia menjelaskan program utama peningkatan produksi migas mengacu pada jangka pendek, menengah dan jangkan panjang yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk program jangka pendek ini berupa pengeboran sumur pengembangan lebih dari 1.000 sumur tiap tahun, reaktiviasi idle well 1.000-1.5000 sumur per tahun, dan percepatan eksekusi CEOR Minas area A (2 juta bbls), Steamflood Rantau Bais (2,8 juta bbls), dan simple sulfactant Balam South.

“Dalam jangka menengah antara lain percepatan proyek 153 POD/OPL/OPLL baru ditambah 4 PSN (Masela, AKM, IDD plus Geng North, UCC). Percepatan POD 301 undeveloped discoveries,” paparnya.

Sedangkan untuk jangka panjang atau long term dilakukan pengeboran eksplorasi targeting Giant Prospect, rata-rata 54 sumur tiap tahun, PSE 5 lapangan Big Fish per tahun. Dia menambahkan, perlu pula kerja sama migas nonkonvensional dengan pemain besar seperti EOG Resources (AS), CNPC dan lainnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *