Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Daya Beli Masyarakat Tetap Kuat, BI: Tidak Turun-turun Amat


loading…

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono menegaskan, daya beli masyarakat Indonesia masih berada dalam kondisi yang baik. Foto/Dok

YOGYAKARTA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) , Doni Primanto Joewono menegaskan, daya beli masyarakat Indonesia masih berada dalam kondisi yang baik. Ini tercermin dari inflasi inti (core inflation) pada Januari 2025 yang tercatat sebesar 2,36% year-on-year (yoy). Sementara inflasi tahunan tercatat cukup rendah, yakni 1,57 persen yoy.

“Inflasi inti ini menggambarkan daya beli kita yang tidak turun-turun amat, 2,3 persen,” kata Doni dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Jawa 2025, di Yogyakarta, Jumat (21/2/2025).

Daya Beli Masyarakat Tetap Kuat, BI: Tidak Turun-turun Amat

Inflasi inti merupakan kecenderungan kenaikan biaya produksi, baik tenaga kerja maupun modal. Dalam hal ini, indikator ini dapat menggambarkan daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan non-pokok.

Doni juga menyoroti peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga melalui kebijakan seperti diskon tarif listrik, yang membantu menopang daya beli masyarakat. Sehingga hal ini berdampak terhadap inflasi tahunan sebesar 1,57% yoy pada akhir 2024, seiring penurunan harga bahan pokok.

Adapun inflasi tahunan pada Januari 2025 mencapai 0,76% yoy, dengan deflasi 0,76% secara month-to-month (mtm), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). “Kalau kita melihat kembali di 2025 ini, yang bikin inflasi turun itu kan memang ada di diskon tarif listrik,” tambahnya.

Bank Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat melalui berbagai kebijakan moneter dan koordinasi dengan pemerintah.

“Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19 Februari 2025.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *