Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Danantara Bakal Suntik Modal ke BUMN Sakit, Asal…



loading…

Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dibentuk dengan tujuan menyelamatkan perusahaan-perusahaan negara alias BUMN sakit, bagaimana caranya?. Foto/Dok

JAKARTA – Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menjelaskan, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dibentuk dengan tujuan menyelamatkan perusahaan-perusahaan negara alias BUMN sakit yang mengalami kesulitan keuangan.

Dony menjelaskan, belakangan banyak BUMN yang mengalami kesulitan keuangan, namun sesama perusahaan negara pun tidak bisa banyak berbuat untuk saling memberikan bantuan. Mekanisme sebelumnya, penyehatan BUMN paling hanya bisa dilakukan dengan pemberian PMN (Penyertaan Modal Negara) .

“Kebetulan di sini ada Pupuk, Telkomsel, BRI misalnya yang labanya besar. Tapi kan satu sisi ada juga perusahaan karya yang bahkan tidak mampu membayar gaji karyawannya. Kan tidak bisa kita pakai uang Telkomsel untuk membayar gaji karyawan Indofarma misalnya, yang sebulan hanya Rp3 miliar. Padahal kita lihat untungnya BRI Rp60 triliun, tapi tidak bisa bantu Rp3 miliar,” ujarnya di Plataran Senayan, Rabu (18/6/2025).

Baca Juga: 7 BUMN Pesakitan, Erick Thohir Blak-blakan Kondisi Terkini Perusahaan Pelat Merah

Dony menjelaskan, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena mereka tidak dalam satu entitas yang sama. Sehingga penyelamatan BUMN yang tengah ‘sakit’ hanya mengandalkan suntikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) lewat penyaluran PMN.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *