Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dalam Sekejap, Harta Wanita Terkaya di Indonesia Ini Lenyap Rp62 Triliun



loading…

Marina Budiman, wanita terkaya di Indonesia. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Selama tiga pekan berturut-turut harta wanita terkaya di Indonesia, Marina Budiman, salah satu pendiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII), bertambah sekitar US350 juta setiap harinya.

Pada pertengahan Maret, komisaris utama operator pusat data terbesar di Indonesia ini memiliki kekayaan bersih senilai USD7,5 miliar atau sekitar Rp123,94 triliun setelah saham perusahaannya berulang kali melonjak hingga melebihi batas harian menjadikannya perempuan terkaya di Indonesia, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Namun, saham DCI Indonesia jatuh hanya dalam waktu tiga hari dan kekayaan Marina Budiman lenyap setengahnya atau sekitar Rp62 triliun menambah deretan boom and bust saham yang terjadi di Indonesia. Secara keseluruhan, Marina Budiman dan sesama miliarder dan pemegang saham pengendali DCI, Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia melihat kekayaan gabungan mereka melonjak lebih dari USD17 miliar sebelum akhirnya anjlok.

Pada penutupan Selasa (18/3), saham-saham tersebut telah kehilangan lebih dari separuh keuntungan sejak reli dimulai pada pertengahan Februari. Kinerja saham DCII termasuk yang paling buruk saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles hingga memicu suspensi selama 30 menit.

Para traders mengaitkan penurunan secara keseluruhan dengan beberapa faktor, termasuk kekhawatiran atas kebijakan-kebijakan populis Prabowo Subianto, likuidasi paksa, dan ketidakpastian akan kepemimpinan Kementerian Keuangan.

“Aksi jual ini bagaikan sambaran petir dalam banyak kejadian yang tiba-tiba saja mengejutkan pasar,” ujar analis di Aletheia Capital Singapura, Nirgunan Tiruchelvam, dikutip dari Yahoo Finance yang dilansir dari Bloomberg, Rabu (19/3/2025).

Sebelum berbalik arah dalam beberapa hari terakhir, DCII mungkin memperoleh untung dari para investor yang berspekulasi bahwa permintaan pusat data akan terus tumbuh dan mendorong investasi asing.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *