Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah



loading…

Rumah tangga di Uni Eropa (UE) harus membayar mahal untuk mendapatkan gas pada paruh kedua di tahun 2024. Bahkan harga gas di UE menjadi yang paling tinggi sejak krisis energi 2022. Foto/Dok

JAKARTA – Rumah tangga di Uni Eropa (UE) harus membayar mahal untuk mendapatkan gas pada paruh kedua di tahun 2024. Bahkan harga gas di UE menjadi yang paling tinggi sejak krisis energi 2022, silam.

Menurut laporan badan statistik Eurostat, harga gas di daratan Eropa untuk pertama kalinya meningkat pada periode Juli hingga Desember 2024. Tarif energi melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 2022.

Lonjakan harga gas terjadi setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas konflik Ukraina dan bersumpah untuk mengurangi ketergantungannya pada pasokan gas Rusia. Impor gas Uni Eropa dari Rusia menyusut sangat dalam dari sebelum konflik sekitar 40%, hingga menjadi 19% di awal 2025.

Baca Juga: Eropa Butuh Rp182,5 Triliun demi Mengamankan Pasokan 250 Kargo Gas Alam Cair

Pangsa Rusia dalam impor gas Uni Eropa turun dari sekitar 40% sebelum konflik menjadi 19% pada awal 2025, termasuk pengiriman pipa dan gas alam cair (LNG), digantikan dengan impor yang lebih mahal dari AS. Penurunan impor UE termasuk pengiriman pipa dan gas alam cair (LNG), digantikan dengan impor yang lebih mahal dari AS.

“Harga rata-rata, termasuk pajak, naik menjadi USD13,96 per 100 kWh (pada paruh kedua tahun 2024), naik dari 11,04 euro (USD12,50)… Ini adalah harga tertinggi yang tercatat sejak pengambilan data dimulai pada tahun 2008,” tulis Eurostat.

Mereka mengaitkan kenaikan tersebut dengan lonjakan pajak dan langkah-langkah pengurangan. Eurostat mencatat, ada perbedaan besar untuk harga gas rumah tangga di seluruh UE.

Swedia mencatat angka tertinggi yakni 18,93 euro (USD21,43) per 100 kWh, sedangkan untuk daya beli, gas yang paling mahal ada di Portugal. Konsumsi gas alam Swedia menyumbang sekitar 2% dari total pemakaian energinya, ketika negara itu mengandalkan sumber terbarukan dan rendah karbon dan secara efektif menghilangkan impor Rusia.

Sedangkan Portugal terutama bergantung pada LNG impor, dengan porsi yang lebih kecil melalui koneksi pipa. Negara ini mendapatkan sebagian besar gas dinginnya dari Nigeria (51%) dan AS (sekitar 40%). Sekitar 4,4% pasokan berasal dari Rusia tahun lalu, dibandingkan dengan 15% pada tahun 2021.

Gas termahal kedua dalam istilah Standar Daya Beli (PPS) terdapat di Italia, yang telah menekan impor bahan bakar fosil Rusia. Namun, menteri energi negara itu memperkirakan pada bulan Desember bahwa mereka dapat melanjutkan impor gas alam dari Rusia, jika dan ketika konflik Ukraina berakhir.

Baca Juga: Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya

Harga terendah di antara negara-negara Uni Eropa, baik dalam nominal maupun PPS, tercatat di Hungaria, seperti diungkapkan dalam laporan Eurostat.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *