China Temukan Harta Karun Emas Terbesar di Dunia, Nilainya Lebih Rp1.300 Triliun



loading…

China menemukan deposit emas terbesar di dunia bisa menghasilkan lebih dari 1.000 ton emas. FOTO/iStock Photo

JAKARTAChina menemukan deposit emas terbesar di dunia, yang diperkirakan bernilai lebih dari USD80 miliar atau setara Rp1.300 triliun. Berdasarkan laporan Badan Geologi Hunan, ladang emas yang ditemukan di Wangu, China bisa menghasilkan lebih dari 1.000 ton emas.

Departemen geologi China itu mengumumkan penemuan 40 urat emas, yang merupakan celah-celah panjang dan sempit pada bebatuan yang berisi logam, di kedalaman sekitar 1 mil di daerah Pingjiang, Provinsi Hunan. Batuan-batuan ini saja ditaksir memiliki 300 ton emas dan mungkin ada lebih banyak cadangan di lapisan yang lebih dalam, kata para ahli geologi.

“Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan adanya emas,” kata Chen Rulin, seorang ahli geologi dan pencari bijih di biro tersebut dilansir dari The Independent, Kamis (5/12/2024).

Pengeboran uji coba di dekat daerah pinggiran situs menemukan lebih banyak emas, yang menunjukkan bahwa deposit tersebut bisa jadi lebih besar. Secara keseluruhan, mungkin ada lebih dari 1.000 metrik ton logam mulia di lokasi tersebut dengan harga saat ini akan menghasilkan lebih dari USD83 miliar.

Harga emas global naik setelah penemuan ini diumumkan, tetapi lintasan jangka panjangnya masih belum pasti karena ketegangan geopolitik di seluruh dunia. Permintaan logam mulia ini telah meningkat di China di tengah ketidakpastian global. Penemuan terbaru ini, menurut Institut Geologi Provinsi Hunan, dapat menjadi signifikan dalam membantu menjaga keamanan sumber daya di China.

Ladang emas Wangu adalah salah satu pusat pertambangan paling penting di China dan negara ini telah menginvestasikan hampir 100 juta yuan untuk eksplorasi mineral di daerah tersebut.

China memproduksi sekitar sepersepuluh dari emas dunia pada 2023. Negara ini adalah pemimpin global dalam bidang pertambangan, mendominasi produksi logam mulia yang digunakan untuk membuat baterai dan barang elektronik generasi baru. Negara ini juga memimpin dunia dalam ekspor teknologi pertambangan, mengembangkan cara-cara baru untuk mengurangi emisi karbon.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *