Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

China Senang Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Kekuatan Penting di Belahan Dunia Selatan



loading…

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping foto bersama sebelum sesi format Outreach KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024). Menlu RI Sugiono berada di barisan belakang, kedua dari kiri. FOTO/AP

JAKARTA – Indonesia secara resmi menjadi anggota BRICS awal tahun ini, menurut pernyataan Pemerintah Brazil pada (6/1/2025). Bergabungnya Indonesia disambut baik oleh China.

Dikutip dari China Daily, China menyambut dan memberi selamat kepada Indonesia karena menjadi anggota penuh BRICS, dan penambahan kelompok tersebut mengikuti tren historis kebangkitan kolektif Global Selatan.

3 Alasan China senang Indonesia Resmi Masuk Anggota BRICS

1. Kekuatan Penting di Global South

Indonesia, sebagai negara berkembang utama dan kekuatan penting di Global South, sangat mengakui semangat BRICS dan telah mengambil bagian aktif dalam kerja sama “BRICS Plus”, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan online.

Masuknya resmi Indonesia ke BRICS melayani kepentingan bersama negara-negara BRICS dan Global South, dan China percaya bahwa Indonesia akan memberikan kontribusi aktif untuk pengembangan kelompok tersebut, kata juru bicara tersebut. China siap bekerja sama dengan Indonesia dan anggota BRICS lainnya untuk bersama-sama membangun kemitraan yang lebih komprehensif, dekat, praktis dan inklusif, kata juru bicara itu.

2. Memiliki Hubungan Ekonomi yang Kuat

Tidak bisa dipungkiri jika Indonesia merupakan Negara Asia Tenggara yang punya hubungan dekat dengan China. Bahkan di tahun 2023 lalu, kedua negara sempat menandatangani kerjasama di bidang ekonomi digital. Kerja sama ini mencakup perkembangan kerja sama investasi, perdagangan, pembangunan infrastruktur, kesehatan dan kemitraan kawasan maupun global.

Terdapat pula rencana Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) untuk pengembangan produksi baterai EV terintegrasi, pembangunan industri petrokimia dengan perusahaan Tongkun dan Xingfengmin, dan pembangunan pabrik kaca Xinyi. Selain itu poin ini juga membahas terkait Two Countries Twin Parks yang dapat menjadi sebuah jembatan investasi manufaktur dan penguatan akses pasar untuk perusahaan Indonesia dan Tiongkok.

3. China Mitra Dagang Terbesar di Indonesia

China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut. Pada 2022, perdagangan bilateral kedua negara mencapai 149,1 miliar dolar AS, naik 19,8 persen secara tahunan. Pasar China yang luas dan lokasi geografis Indonesia yang strategis telah membuka jalan bagi peningkatan perdagangan dan investasi, yang mendorong integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, tulisnya. Sejumlah pakar mengatakan bahwa area kerja sama di masa depan dapat berpusat pada energi bersih, industri biokimia, kecerdasan buatan, dan perikanan laut.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *