Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

China Aktifkan Reaktor Thorium, Energi Nuklir Bersih Pertama di Dunia



loading…

China mengaktifkan reaktor thorium menandai tonggak sejarah baru energi nuklir bersih pertama di dunia. FOTO/iStock Photo

JAKARTA – China mengaktifkan reaktor thorium menandai tonggak sejarah baru energi nuklir bersih pertama di dunia. Pencapaian ini terjadi di Gurun Gobi, di mana para ilmuwan China berhasil mengisi ulang bahan bakar ke dalam reaktor tanpa menghentikan operasinya.

Aktivasi ini diungkapkan dalam sebuah pertemuan tertutup di Akademi Ilmu Pengetahuan China pada 8 April. Unit eksperimental 2 megawatt (MW) ini dirancang untuk beroperasi dengan thorium menggunakan garam cair sebagai pendingin dan pembawa bahan bakar.

Kepala ilmuwan proyek Xu Hongjie mengumumkan bahwa reaktor tersebut mencapai operasi dengan daya penuh pada Juni 2024, dan menyelesaikan pengisian bahan bakar dengan sukses empat bulan kemudian.

“Kami sekarang memimpin di garis depan global,” ujar Xu, menekankan komitmen mereka untuk memajukan teknologi ini, dilansir dari Daily Times, Sabtu (19/4/2025).

Para ahli memilih thorium sebagai alternatif yang lebih aman daripada uranium dengan alasan risiko yang lebih rendah untuk dijadikan senjata dan produksi limbah radioaktif yang tidak terlalu lama.

Teknologi ini beroperasi pada tekanan atmosfer dan dirancang untuk mencegah panas berlebih, menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk kebutuhan energi di masa depan.

Tim dari China membangun teknologi ini berdasarkan penelitian AS yang telah dideklasifikasi, yang menjadi dasar bagi kemajuan mereka. Langkah China ini bertujuan untuk mendiversifikasi sumber energinya, sebuah reaktor thorium 10 MW yang lebih besar sedang dibangun, yang akan mencapai titik kritis pada 2030.

Selain itu, rencana kapal kargo bertenaga thorium sedang dikembangkan untuk mengurangi emisi secara signifikan dalam transportasi laut. Xu menyoroti sifat simbolis dari proyek ini, menghubungkan waktunya dengan pencapaian penting dalam sejarah nuklir China.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *