Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Cadangan Gas Uni Eropa Menipis dengan Cepat, Gazprom Kasih Peringatan



loading…

Uni Eropa (UE) terus menggunakan fasilitas penyimpanan gasnya dengan cepat untuk membuat cadangan gas UE semakin menipis. Raksasa energi Rusia, Gazprom beri peringatan. Foto/Dok

JAKARTAUni Eropa (UE) terus menggunakan fasilitas penyimpanan gasnya dengan cepat untuk membuat cadangan gas UE semakin menipis. Raksasa energi Rusia, Gazprom melaporkan, persediaan gas musim dingin UE pada Januari berkurang lebih cepat, meski suhu musiman tidak mengalami perubahan ekstrem.

Sebelum eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022, ekspor gas Rusia menyumbang 40% dari total pasokan blok Benua Biru -julukan Eropa-. Gazprom, yang pernah menjadi pemasok utama Uni Eropa, mengurangi ekspornya secara dramatis sejak tiga tahun lalu, menyusul sanksi Barat dan sabotase pipa Nord Stream.

“Uni Eropa telah meningkatkan penarikan dari fasilitas penyimpanan gasnya sebesar 36% selama musim ini dan sebesar 22% di atas rata-rata dalam sepuluh tahun,” kata Gazprom mengutip data dari Gas Infrastructure Europe seperti dilansir RT.

Pada 28 Februari, fasilitas penyimpanan bawah tanah Eropa menampung 39,2 bcm gas, atau terhitung 38,5% dari total kapasitas – 24,3 bcm kurang dari setahun yang lalu. Uni Eropa tercatat telah menarik 58 bcm gas musim ini – atau 50% lebih tinggi dari jumlah yang disuntikkan selama musim panas.

“Penarikan yang signifikan ini, dikombinasikan dengan pengurangan sumber pasokan gas yang andal, hingga menimbulkan tantangan bagi UE untuk mengisi kembali lokasi penyimpanannya selama musim panas dan bersiap untuk musim dingin yang akan datang,” ungkap Gazprom memperingatkan.

Sebagai informasi, Uni Eropa semakin bergantung pada impor gas alam cair (LNG) yang lebih mahal sejak Brussels memprioritaskan penghapusan ketergantungannya pada energi Rusia yang lebih murah. Sementara itu beberapa negara Uni Eropa terus bergantung pada gas Rusia, meski banyak yang secara sukarela menghentikan impor mereka.

Awal tahun ini, harga gas alam di blok tersebut naik ke level tertinggi dalam dua tahun, didorong oleh kombinasi cuaca dingin, penurunan cadangan gas, dan kekhawatiran atas potensi tarif AS atas impor dari Uni Eropa.

Menambah tantangan, UE telah memberlakukan target yang mengikat untuk penyimpanan gas, yang membutuhkan tingkat kapasitas mencapai 90% pada 1 November 2025. Sementara penurunan tajam cadangan gas Eropa menghadirkan tantangan serius bagi pemerintah dan konsumen energi di seluruh wilayah.

Eropa Barat terpantau sudah mengimpor LNG dalam jumlah besar dengan harga tinggi, keetika impor UE dan Inggris mencapai 9,8 juta metrik ton pada Januari, level tertinggi sejak Desember 2023, menurut perusahaan analitik energi Kpler. Ditambah AS menyumbang 57% dari total pasokan.

Pakar pasar juga mengingatkan bahwa persaingan untuk pasokan gas diperkirakan akan meningkat. Kapasitas ekspor LNG AS belum berkembang secepat yang diharapkan, sementara permintaan terus tumbuh di Asia, Mesir, dan pasar lainnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *