Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

BRICS Mengecam IMF dan Bank Dunia karena Lebih Memihak Ukraina Dibandingkan Afrika



loading…

Berbicara di KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro, Brasil, Lavrov menunjukkan Ukraina telah menerima lebih banyak dukungan dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan seluruh benua Afrika. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengkritik Dana Moneter Internasional ( IMF ) dan Bank Dunia atas apa yang dia sebut sebagai distribusi bantuan keuangan yang sangat tidak seimbang. Ia menunjukkan Ukraina telah menerima lebih banyak dukungan dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan seluruh benua Afrika.

Berbicara di KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro, Brasil, Lavrov berargumen bahwa struktur saat ini dari lembaga keuangan global, yang dibentuk di bawah sistem Bretton Woods, secara tidak proporsional menguntungkan negara-negara yang berafiliasi dengan Barat dengan mengorbankan negara-negara berkembang lainnya.

“Ini sangat jelas yang ditunjukkan dalam kasus Ukraina,” kata Lavrov, sembari memberikan catatan bahwa skala bantuan keuangan yang diberikan kepada Kiev melebihi semua pendanaan IMF dan Bank Dunia untuk negara-negara Afrika yang digabungkan selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Kebangkitan BRICS Bikin Barat Panas, Segala Cara Dilakukan Demi Menghambatnya

Ia menyebut ketidaksetaraan ini sebagai “statistik yang memalukan” yang merusak kredibilitas kedua institusi tersebut. Menurut Lavrov, Bank Dunia telah komitmen memberikan bantuan sebesar USD54 miliar untuk Ukraina sejak awal 2022, dua kali lipat dari volume tahunan yang dialokasikan untuk semua negara Afrika oleh institusi Bretton Woods.

Disebutkan juga oleh Lavrov bahwa persetujuan IMF pada tahun 2023 untuk pinjaman USD15,6 miliar kepada Ukraina, setara dengan 577% dari kuota negara tersebut. “Ini menyumbang lebih dari sepertiga dari total volume tahunan semua program IMF,” ungkap Lavrov.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia ini menekankan bahwa negara-negara BRICS telah memberikan perhatian khusus pada reformasi tata kelola keuangan global selama pertemuan puncak. Dia juga menegaskan kembali seruan kelompok itu untuk redistribusi kuota dan hak suara IMF yang dipercepat agar lebih mencerminkan bobot ekonomi pasar berkembang.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *