Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB



loading…

Keseimbangan ekosistem laut menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sektor wisata bahari di Indonesia. Salah satu kawasan yang menjadi perhatian adalah Gili Matra di NTB

LOMBOK – Keseimbangan ekosistem laut menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sektor wisata bahari di Indonesia. Salah satu kawasan yang menjadi perhatian adalah Gili Matra, yang terletak di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Sebagai tempat yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, Gili Matra ini dipenuhi dengan flora air yang
menakjubkan dan sekaligus menjadi rumah bagi berbagai fauna yang dilindungi, termasuk pula penyu.

Sayangnya, masih terdapat masyarakat yang justru menjadikan kawasan Gili Matra melakukan aktivitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan atau Destructive Fishing. Bermula dari keprihatinan inilah, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Gili Matra berdiri dan menjadi garda terdepan dalam melindungi serta melestarikan ekosistem yang ada di Gili Matra.

Terbentuk di tahun 2021, kelompok ini telah banyak berkontribusi dalam membantu menjaga sumber daya alam terutama kelautan dan perikanan dari segala bentuk gangguan di wilayah perairan Gili Matra. Dengan anggota yang berasal dari beragam latar belakang, mulai dari nelayan, wiraswasta, hingga pengusaha, Kelompok Sadar Masyarakat (Pokmaswas) Gili Matra ini selalu berupaya memastikan bahwa praktik perikanan tetap berjalan secara berkelanjutan dan tanpa merusak ekosistem yang ada di kawasan tersebut.

Upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi Gili Matra ini tidak hanya bergantung pada masyarakat setempat, tetapi juga hasil dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BRI.

Melalui program BRI Menanam Grow & Green, BRI turut berkontribusi dalam melindungi ekosistem bawah laut sekaligus memberdayakan komunitas lokal. Inisiatif ini pun tidak hanya berfokus pada konservasi lingkungan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas masyarakat, terutama mereka yang bergerak di sektor wisata bahari.

Menurut Wakil Ketua Pokmaswas Gili Matra Hasanuddin, kolaborasi dengan BRI dalam program BRI Menanam – Grow & Green ini berawal dari pertemuan bersama BKKPN Kupang Satker Kawasan Konservasi Gili Matra, Yayasan Ekonomi Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia (YEKHALI), serta berbagai pihak lainnya. Hasil dari pertemuan tersebut menunjukkan perlunya restorasi ekosistem laut, terutama dalam pemulihan terumbu karang dan padang lamun di Gili Matra.

Pada aktivasi program ini, BRI melaksanakan berbagai upaya restorasi ekosistem laut di tiga kawasan utama Gili Matra, yaitu Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Salah satu aksi utamanya adalah transplantasi 1.500 karang dengan 100 unit reef star di area seluas 1.000 m² di Gili Trawangan. Selain itu, dilakukan juga transplantasi 2.500 – 3.000 tegakan lamun di area seluas 625 m² di Gili Air untuk mendukung ekosistem laut yang lebih sehat.

Tak hanya itu, program ini juga melibatkan Underwater Clean Up, yakni kegiatan pembersihan bawah laut untuk menjaga kebersihan perairan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan lingkungan laut tetap terjaga dan menjadi tempat yang aman bagi biota laut untuk berkembang.

“Ada pula berbagai aktivitas lainnya yang ditujukan kepada kelompok masyarakat pegiat wisata bahari, salah satunya adalah Sertifikasi Eco-Diver & Trainer Diver bagi 10 orang anggota kelompok untuk mendukung ekowisata berkelanjutan. Kemudian, ada pelatihan pemandu wisata snorkeling untuk meningkatkan kualitas layanan wisata bahari, dan pemberian sarana penunjang wisata bawah laut, guna mendukung sektor pariwisata berkelanjutan di Gili Matra,” tutur Hasanuddin.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *