Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bos Bank Sentral AS Sebut Trump Tidak Bisa Memecatnya



loading…

Gubernur bank sentral AS (Amerika Serikat) membahas seputar spekulasi bahwa jabatannya mungkin dalam bahaya saat Donald Trump bersiap mengambil alih kekuasaan di Washington. Foto/Dok

JAKARTA – Gubernur bank sentral AS (Amerika Serikat) membahas seputar spekulasi bahwa jabatannya mungkin dalam bahaya saat Donald Trump bersiap mengambil alih kekuasaan di Washington. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan, dirinya tidak akan mengundurkan diri jika Trump meminta dan bahwa “tidak diizinkan oleh hukum” bagi Gedung Putih untuk memaksanya keluar.

Powell menanggapi pertanyaan dari wartawan pada konferensi pers setelah bank sentral mengumumkan pemotongan biaya pinjaman, menurunkan suku bunga pinjaman utama the Fed ke kisaran 4,5% – 4,75%.

Diproyeksikan biaya pinjaman akan turun jauh lebih dalam untuk beberapa bulan ke depan. Namun ada rencana Trump yang memenangkan Pilpres AS 2024 untuk memangkas pajak, imigrasi dan tarif dapat menjaga tekanan pada inflasi dan mendorong pinjaman pemerintah, memperumit semuanya.

Trump telah berjanji untuk mengenakan bea masuk setidaknya 10% pada semua barang yang masuk ke AS, biaya yang menurut para ekonom akan diteruskan ke konsumen, hingga pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga.

Pemotongan pajak juga dapat memicu inflasi dengan mendorong pengeluaran, sementara deportasi massal imigran yang diusulkan oleh Trump akan menciptakan lubang besar dalam tenaga kerja AS yang dapat menaikkan upah. Suku bunga utang AS telah melonjak minggu ini, mencerminkan kekhawatiran tersebut.

Powell mengatakan pada hari Kamis, bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana agenda pemerintahan baru dapat memengaruhi ekonomi AS – atau bagaimana Fed harus merespons.

“Ini adalah tahap awal – kami tidak tahu apa kebijakannya, kami tidak tahu kapan mereka akan diterapkan,” katanya.

“Dalam waktu dekat, pemilu tidak akan berpengaruh pada keputusan kebijakan kami.”

Sebagai informasi Powell ditunjuk sebagai ketua Fed oleh Trump pada 2017, tetapi kemudian menjadi sasaran kritik. Tahun ini, media AS melaporkan bahwa sekutu Trump mencari cara bagimana Gedung Putih menegaskan lebih banyak kendali atas The Fed, termasuk peluang menggeser Powell dengan menunjuk pengganti sebelum waktunya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *